GEMPA mengguncang wilayah Sumedang kota hingga tiga kali. Gempa pertama terasa di Kabupaten Sumedang pukul 14.35 WIB dengan kekuatan gempa mencapai M 4.1. Kemudian, gempa susulan 3.4 magnitudo terjadi pukul 15.38 WIB. Gempa M 4.8, paling terasa dahsyat dan berlangsung cukup lama terjadi Minggu malam, pukul 20.34 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya menyebutkan Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,8 yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12), mengakibatkan keretakan pada dinding terowongan kembar tol Cisumdawu.
“Gempa bumi M4.8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding Cisumdawu Twin Tunnel atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu,” kata Muhari.
Baca Juga:Universitas Stanford Buka Kelas Online Musik dan Budaya The Grateful Dead, Minat Daftar?Keberuntungan di Tahun 2024, Feng Shui: Tanaman Karet Kebo di Tahun Naga Kayu
Pihak pengelola Tol Cisumdawu, lanjutnya, telah berada di lokasi untuk melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu.
“Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali,” tambahnya.
Selain mengakibatkan keretakan di dinding terowongan kembar, gempa juga berdampak pada puluhan rumah warga. Setidaknya 53 rumah rusak, dan tiga orang mengalami luka ringan akibat gempa.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tiga kali gempa yang terjadi tersebut.
Ia menambahkan, terkait info yang beredar terjadi keretakan di Twin Tunel Tol Cisumdawu, Forkopimda Sumedang masih berkoordinasi dengan CKJT, pengelola Tol Cisumdawu. (*)