Gempa Magnitudo 4,1 Guncang Kuningan Dipicu Sesar Ciremai, Begini Penjelasan BMKG

Peta pusat gempa Kabupaten Kuningan, Kamis 25 Juli 2024. BKMG
Peta pusat gempa Kabupaten Kuningan, Kamis 25 Juli 2024. BKMG
0 Komentar

GEMPA bumi tektonik berkekuatan M=4,1 dengan kedalaman lima kilometer melanda wilayah Kabupaten Kuningan, Kamis (25/7/2024) sekitar pukul 17.36 WIB.

Gempa kembali menggoyang wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis petang, 25 Juli 2024. Gempa bermagnitudo 4,1 itu adalah yang kedua setelah yang pertama terjadi pagi tadi berkekuatan M3,6. Pusatnya sama-sama di darat.

Goyangan gempa bisa dirasakan oleh sebagian warga di wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Rasa cemas pun terbit seperti diungkap pemilik akun X @a_yoza saat merespons akun @infoBMKG.

Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban

“Pagi bangun tidur disambut gempa. Auto kebingungan agak takut karna posisi kamar di lantai 2. Tadi lagi mager tiduran menjelang Maghrib lebih panik karna lebih kenceng juga. Dan sekarang merasa gak tenang aja gitu,” cuitnya. 

Data BMKG menyebut gempa terkini terjadi pada pukul 17:36:41 WIB. Pusatnya berada di darat, satu kilometer arah tenggara Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada kedalaman 5 km.  

“Jenis gempa bumi kerak dangkal akibat aktivitas Sesar Ciremai,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya.

Daryono juga menyampaikan, gempa itu bagian dari rangkaian gempa yang terjadi tadi pagi pukul 04.01 WIB, kekuatan M3,6. Saat itu BMKG mencatat pusatnya berada tiga kilometer arah tenggara Kabupaten Kuningan, kedalaman 6 kilometer.

“Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun,” katanya menambahkan.

Menurut data BMKG, gempa petang bisa dirasakan sampai skala III MMI di wilayah Kuningan, sedangkan gempa pagi II-III MMI. Pada skala III MMI, gempa bisa dirasakan nyata dalam rumah, seakan ada truk berlalu. Pada skala II MMI, gempa hanya dirasakan oleh beberapa orang di dalam rumah, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 

“Hingga saat ini, laporan sementara menunjukkan terjadi kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah sebagai dampak gempa,” kata Daryono.

Baca Juga:Komnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo4 Kecamatan 9 Desa 16.422 Jiwa Terdampak Banjir di Cirebon: Tanggul Sungai Jebol

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menginventarisir sebaran gempa serta wilayah yang terdampak gempa. ‘’Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,’’ katanya. (*)

0 Komentar