Gempa Ciater Bukan di Jalur Sesar Lembang, BMKG: Banyak Jalur Sesar Aktif di Jawa Barat Belum Terpetakan

Gempa Ciater Bukan di Jalur Sesar Lembang, BMKG: Banyak Jalur Sesar Aktif di Jawa Barat Belum Terpetakan
Pusat gempa Ciater, Subang. Foto : X
0 Komentar

GEMPA  tektonik bermagnitudo 2,8 menggoyang daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa dinihari, 27 Februari 2024. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sumber gempa itu berada di darat, tapi tidak tepat di jalur Sesar Lembang.

“Lebih ke utaranya Sesar Lembang,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 27 Februari 2024.  Gempa dicatat BMKG tepatnya terjadi pada pukul 03.09 WIB.

Kecamatan Ciater di Subang dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memang berdampingan. Keduanya juga sama terkenal sebagai kawasan wisata alam di utara Bandung. termasuk Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di sana.

Baca Juga:Kemendikbud: Putra Sulung Vincent Rompies Masih Sebagai Siswa BinusPeran Besar Jokowi Soal Pertemuan dan Jabat Tangan Moeldoko-AHY

Pada kejadian gempa terbaru di Ciater, intensitas guncangannya terukur pada skala III MMI. Artinya, getaran lindu terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Daryono juga menepis sumber gempa di Ciater berasal dari Sesar Tomo yang pernah memicu gempa M3,2 di Subang pada 23 April 2021 . Disebut Sesar Tomo karena jalurnya dari segmen Sesar Baribis di Subang bercabang ke tenggara melalui Kecamatan Tomo di Sumedang. Saat itu lindu dari kedalaman 5 kilometer, berada pada titik koordinat 6,63 derajat Lintang Selatan dan 107,83 derajat Bujur Timur.

Sementara gempa terkini di Ciater, berada pada titik koordinat 6,75 derajat Lintang Selatan dan 107,6 derajat Bujur Timur. Asalnya berasal dari kedalaman 7 kilometer. “Kami belum mengetahui jalur sesar pembangkit gempa ini,” kata Daryono sambil menambahkan, “Gempa ini memberi bukti bahwa masih banyak jalur sesar aktif di Jawa Barat yang belum terpetakan.”

Sementara ini BMKG menyatakan gempa yang tergolong dangkal itu berasal dari aktivitas sesar lokal setempat. Ini seperti yang dituturkan Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto. “Merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat,” kata dia dalam keterangan tertulis.  (*)

0 Komentar