Gang of Four-Geng Sembilan, Misteri Group Pengusaha Penguasa Bisnis di Indonesia

Gang of Four-Geng Sembilan, Misteri Group Pengusaha Penguasa Bisnis di Indonesia
Presiden direktur PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk Sugianto Kusuma alias Aguan (kiri) (Instagram @prabowo)
0 Komentar

Bank Propelat lalu berubah nama menjadi Bank Artha Graha. Sejarah bank ini dimulai sejak 1987. Menurut Sam Setyautama, TW punya orang tua angkat di Sukabumi, seorang lurah di Desa Takokak, bernama Bisri Artawinata. Tak mengherankan jika Tommy menyandang nama Winata dan Artha menjadi nama depan banknya.

Bisnis TW tentu saja bukan bank dan konstruksi. Di bidang properti, pada era 2000-an, seperti dicatat Sam Setyautama, setidaknya TW punya Agung Sedayu Metro Development, Agung Sedayu Propertindo, Artayasa Grahatama, Garuda Mega Harapan, Jakarta Graha Sentosa, dan Citra laksana Graha Prima. Di bidang kontruksi: Agung Sedayu Permai, Arthayasa Adiprima, dan Graha Mulya Nusa. Di bidang telekomunikasi ada Danatel Pratama.  Di bidang elektronik ada Artha Graha Wahana. Sementara di sektor perikanan ada Ting Sheen Bande Sejahtera. TW juga menjadi salah satu pemilik Hotel Borobudur.

Grup Artha Graha, yang dipimpin TW sebagai salah satu konglomerat penting Indonesia, telah membawahi 40 perusahaan.

Baca Juga:Mengungkap Kepala Naga di Sunda KelapaMimpi Jawa Barat Kepala Naga di Kertajati

Atmadji Sumarkidjo (hlm. 87) menyebut TW tidak pernah dapat proyek lagi dari Angkatan Darat setelah mengendalikan Bank Artha Graha dan kiprahnya menjadi lebih luas di luar lingkungan militer setelah 1987. Meski begitu TW terus akrab dengan jenderal-jenderal yang telah lama dikenalnya, terutama dengan Edi Sudradjat dan T.B. Silalahi.

“Banyak orang berpendapat bahwa Tommy Winata itu anak Pak Edi atau Pak TB, dan bahkan Tommy Winata sendiri tak keberatan jika ia disebut anak angkat TB,” tulis Atmadji (hlm. 88).

Tak hanya akrab dengan Edi dan T.B. Silalahi, TW juga dekat dengan Brigadir Jenderal Slamet Singgih. Dalam autobiografinya, Intelijen: Catatan Harian Seorang Serdadu tahun 2014, Slamet Singgih berterus terang jika dirinya juga dekat dengan TW.

Slamet Singgih bercerita TW yang suka bercanda pernah bilang, “Nah ini ada dua kemungkinan lo bisa kenal Pak Slamet. Kalau lo dulu engga ditangkep atau diperiksa ama dia, lo pernah nganterin duit ke Pak Slamet.” Slamet Singgih pernah dapat pekerjaan untuk mengelola Musro Club & Lounge milik TW di Hotel Borobudur.

0 Komentar