Fredy Pratama Tidak Tersentuh di Thailand, Narkoba dan Mata-Mata: Asal Muasal Perang Narkoba yang Suram di Asia Tenggara

Fredy Pratama Tidak Tersentuh di Thailand, Narkoba dan Mata-Mata: Asal Muasal Perang Narkoba yang Suram di Asia Tenggara
Foto: Fredy Pratama (dok. istimewa)
0 Komentar

DIREKTUR Tindak Pidana Narkoba Brigadir Jenderal Mukti Juharsa mengklaim pencarian gembong narkoba, Fredy Pratama, di Thailand telah mendapat titik terang. Ia menyatakan jajarannya sudah mengetahui lokasi bandar narkoba ini bersembunyi.

“Kami sudah mengetahui di daerah mana, akan tetapi kami tidak bisa menyentuh,” kata Mukti kepada wartawan usai menggelar konperensi pers di Badan Reserse Kriminal Umum Markas Besar Polisi Republik Indonesia, pada Rabu, (7/2).

Alasan penyidik Bareskrim polri tidak bisa meringkus Fredy Pratama sebab masih menunggu Pengadilan Negeri Lampung menyelesaikan persidangan kasus pencucian uang yang juga menjerat bandar narkoba itu. Jaringan Fredy Pratama diduga terlibat pencucian uang mencapai Rp24,4 miliar.

Baca Juga:Usung Kesetaraan Gender Hari Perempuan Sedunia, Dua Ratu Striking Bertarung di One Fight Night 20Senjata Api Revolver Rakitan-4 butir Amunisi Kaliber 5,56 mm dan Paket Narkoba Didapati Polisi Saat Gerebek Bandar Sabu di Babel

Fredy Pratama sedang diburu polisi  dan lebih mengejutkan lagi, mertua dari gembong narkoba itu ternyata merupakan kartel barang haram di Thailand. Mukti mengungkapkan, narkoba yang diedarkan oleh Fredy ke Indonesia berasal dari mertuanya,

“Narkoba dibeli dari segitiga emas, dikemas di Thailand dalam kemasan teh China dan dikirim ke Malaysia dan dikirim ke Indonesia,” kata Mukti kepada awak media, Jakarta, Jumat 15 September 2023.

Mertua Fredy tentu saja bukan orang sembarangan di dunia gelap narkoba. Pasalnya, kawasan ‘segitiga emas’ atau Golden Triangle di Asia Tenggara yang dimaksud mencakup sebagian Burma, China, Laos dan Thailand. Terlebih, kata Mukti, istri dan mertua Fredy diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailand. Inilah mereka diburu polisi-polisi di Indonesia dan Malaysia.

Fredy Pratama 38 yang digadang-gadang adalah otak pengendali utama distribusi narkoba dunia, termasuk Indonesia, ini memiliki sejumlah nama alias atau samaran. Fredy disebut memiliki empat nama alias, yakni Miming, The Secret, Cassanova, Airbag, dan Mojopahit.

Miming sebagai gembong narkoba pertama yang memasok narkotika jenis pil yaba asal Thailand ke Indonesia. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa mengatakan pil yaba merupakan narkoba golongan satu.

The Secret berperan sebagai pengendali antara produsen narkotika luar negeri dengan distributor di Indonesia. Berdasarkan hasil investigasi pihak kepolisian, Fredy tidak memiliki pabrik, tetapi sebagai pengendali antara pemilik barang yang ada di luar negeri dengan jaringan yang ada di Indonesia.

0 Komentar