Filipina Deteksi Kasus Baru Virus Cacar Monyet Pertama, Pasien Tidak Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Mikrograf elektron transmisi berwarna tak bertanggal dari partikel virus mpox (merah muda) yang ditemukan di d
Mikrograf elektron transmisi berwarna tak bertanggal dari partikel virus mpox (merah muda) yang ditemukan di dalam sel yang terinfeksi (kuning), dikultur di laboratorium, diambil di Fasilitas Penelitian Terpadu (IRF) Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (NIAID) di Fort Detrick, Maryland. (NIAID/HO Reuters)
0 Komentar

FILIPINA mendeteksi kasus baru virus mpox atau cacar monyet pertama di negara itu. Departemen Kesehatan Filipina menambahkan pihaknya sedang menunggu hasil tes sebelum dapat menentukan jenisnya.

Pasien adalah seorang pria Filipina berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Filipina, kata Departemen Kesehatan. “Kami sedang menunggu hasil pengurutan dan akan memperbaruinya setelah tersedia,” kata juru bicara Departemen Kesehatan Albert Domingo ketika ditanya tentang jenis virus tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada hari Rabu menyatakan cacar monyet atau mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global. Ini adalah bentuk peringatan tertinggi, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo yang telah menyebar ke negara-negara tetangga.

Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes

Bentuk baru virus ini telah memicu kekhawatiran global karena mudah menyebar melalui kontak dekat. Kasus varian baru itu dikonfirmasi pada Kamis di Swedia dan dikaitkan dengan wabah yang berkembang di Afrika. Penyebaran di Swedia adalah yang pertama di luar benua Afrika. Setelah Swedia, Pakistan pada hari Jumat mengonfirmasi setidaknya satu kasus virus mpox pada seorang pasien yang baru kembali dari negara Teluk. Pakistan belum mengetahui jenis virus tersebut.

Kasus baru di Filipina ini merupakan kasus ke-10 yang dikonfirmasi laboratorium yang dideteksi oleh departemen kesehatan. Kasus pertamanya terjadi pada Juli 2022.

“Gejala tersebut dimulai lebih dari seminggu yang lalu dengan demam, yang diikuti empat hari kemudian dengan ditemukannya ruam pada wajah, punggung, tengkuk, badan, selangkangan, serta telapak tangan dan telapak kaki,” kata Departemen Kesehatan Filipina dalam sebuah pernyataan.

Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar monyet, yang menyebabkan gejala mirip flu dan lesi berisi nanah. Penyakit ini biasanya ringan tetapi dapat mematikan. Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, semuanya berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat cacar monyet. (*)

0 Komentar