Fenomena Langka, Komet Setan-Gerhana Matahari Total Bakal Terjadi Jelang Lebaran

Fenomena Langka, Komet Setan-Gerhana Matahari Total Bakal Terjadi Jelang Lebaran
Gumpalan terang yang meluas (tengah) adalah ledakan dari Komet 12P/Pons Brooks yang terjadi sehari sebelum Lowell Discovery Telescope di Happy Jack, Arizona, mengambil gambar pada bulan Oktober 2023 ini. Puing-puing dari ledakan besar pada Juli 2023 tampak seperti bentuk bulan sabit yang mengarah ke atas. (Observatorium Theodore Kareta/Lowell)
0 Komentar

APAKAH benar gerhana matahari total dan komet setan bakal terjadi sebelum lebaran? Lantaran peristiwa langit ini akan terjadi sepanjang bulan April 2024.

Apalagi komet setan ini telah memikat para ilmuwan di seluruh dunia dengan letusan energiknya baru-baru ini dan kemunculannya yang jarang terjadi. Komet setan muncul kira-kira sekali setiap 71 tahun, mirip dengan Komet Halley yang terkenal. Namun, kemunculannya membuat orang berpikir ini sebagai kiamat.

Lantas apakah benar gerhana matahari total dan komet setan bakal terjadi sebelum lebaran? Berdasarkan para peneliti, peristiwa angkasa ini akan terjadi pada 8 April mendatang. Untuk itu, kemunculan ini akan hadir sebelum Lebaran 2024 yang jatuh pada tanggal 10 April.

Baca Juga:Bagaimana Hukumnya Shalawatan Diiringi Musik Berjoget? Begini Kata Buya YahyaDaftar Lengkap Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Sidang Sengketa Pilples 2024 di Mahkamah Konstitusi

Sementara itu, fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang mulai akhir Maret ini hingga sekitar 8 April mendatang, atau bersamaan dengan Gerhana Matahari Total. Area pengamatan akan tampak di jalur Maine hingga Texas jika langit malam bersih pada waktu itu.

Penamaan komet setan dibuat pada akhir tahun lalu, ketika sebuah foto yang ditangkap astrografer menunjukkan semburan api yang mirip bentuk tanduk.

Komet tersebut sejatinya bernama 12P/Pons-Brooks ini dikenal sebagai ‘komet setan’. Gambar terbaru Vallestad, yang diambil dari Norwegia, memberikan gambaran lebih detail tentang Pons-Brooks saat benda luar angkasa itu bergerak mendekat ke Matahari.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar astronom berfokus pada ekor komet, yang bertambah panjang setiap malam. Namun, Vallestad memutuskan untuk fokus pada inti komet.

“Saya hanya fokus pada inti komet, mengabaikan hampir semua hal lainnya. Banyak astronom percaya ledakan komet adalah tanda aktivitas kriovolkanik. Jadi ini mungkin menjadi bukti lebih lanjut mengenai hal tersebut,” kata Vallestad,dikutip dari Daily Mail. (*)

0 Komentar