Fenomena Heru Subagia Caleg PAN Pendukung Ganjar Pranowo dan Stoa Penawar Depresi

Fenomena Heru Subagia Caleg PAN Pendukung Ganjar Pranowo dan Stoa Penawar Depresi
Baliho foto Heru Subagia bersama Ganjar Pranowo tertulis kutipan kata-kata saat Ganjar kampaye perdana di Magelang
0 Komentar

Keempat, adalah keadilan, jangan merampas hak orang lain, atau hanya menguntungkan golongan dan kelompok tertentu. Ini tidak hanya pada manusia, tetapi juga menghormati hak-hak lingkungan. Kalau para filsuf stoa hidup di masa kini, mereka pasti akan bersuara (tentang) krisis iklim.

Adanya fenomena politik unik terjadi di Cirebon. Baliho Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dapil 8, dari Partai Amanat Nasional (PAN) Heru Subagia, lantaran berdampingan dengan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Baliho yang berada di desa Kecomberan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon ini menjadi pusat perhatian warga yang melintas. Biasanya, foto Caleg bersama dengan Capres yang diusung oleh partainya.

Bahkan, baliho tersebut terdapat foto Heru Subagia bersama Ganjar Pranowo tertulis kutipan kata-kata saat Ganjar kampaye perdana di Magelang. “Dia sejak awal mendukung saya, bahkan mau dipecat dari PAN tetapi konsisten mendukung saya”. Tidak hanya di Cirebon, Baliho tersebut juga terpasang di beberapa titik di Indramayu.

Baca Juga:Pembangunan Double Track di Petak Lokasi Kecelakaan KA Turangga-KA Commuter Line Bandung Raya Rampung Pertengahan 2024Polisi Dalami Kasus Korban Mutilasi Terapis Pijat di Malang, Pastikan Ciri-ciri Struktur Tengkorak dan Gigi

Heru Subagia termasuk kategori dimensi stoisisme yang kedua. Ia berani berada di tengah dalam hal pro kontra serta konsisten dalam penerapannya. Ia berani berkampanye keliling dapil 8 dengan mengusung Ganjar Pranowo. Calon presiden yang bukan diusung Partai Amanat Nasional.

“Ini pilihan pribadi saya, walaupun PAN tidak mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sekali lagi ini pilihan pribadi dan saya akan berjuang memenangkan Ganjar di Pilpres, serta memenangkan PAN di dapil 8,” ujarnya.

Generasi muda bisa menerapkan mazhab filsafat stoikisme agar tidak pusing melihat kondisi politik menjelang Pemilu 2024. Dengan begitu, anak muda seharusnya lebih bisa mengontrol diri dan lebih rasional dengan melihat rekam jejak calon daripada pilihan emosional semata.

Para calon wakil rakyat, filosofi stoisisme bisa digunakan sebagai obat depresi atau penawar ekspektasi jika tidak terpilih pada hari pemungutan suara, 14 Februari mendatang. Sedari dini persiapkanlah diri untuk menghadapi kemalangan yang akan terjadi, termasuk gagal dalam Pemilu 2024.

Hal ini juga berlaku pada para pendukung calon pemimpin. Sebab, dampak gangguan kesehatan jiwa akibat pemilihan umum kini justru bergeser ke pendukungnya, bukan lagi para calon wakil rakyat yang gagal.

0 Komentar