Fenomena di Rancaekek-Sumedang Dianggap Tornado Pertama di Indonesia, Apa Bedanya dengan Angin Puting Beliung?

Fenomena di Rancaekek-Sumedang Dianggap Tornado Pertama di Indonesia, Apa Bedanya dengan Angin Puting Beliung?
Tornado Rancaekek (Twitter)
0 Komentar

Sementara itu, dilansir Fox Weather, Kamis (22/2), tornado lebih sering terjadi di Amerika Utara dibandingkan benua lain di Bumi. AS mengalami sekitar 1.200 tornado setiap tahun, dan sebagian besar dilaporkan terjadi di negara bagian Texas.

Tornado juga merupakan kejadian yang cukup umum di Eropa, di mana angin puting beliung telah didokumentasikan dengan baik. Mayoritas tornado tersebut terjadi di Jerman dan Inggris, menurut penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Bulletin of the American Meteorological Society.

Menurut penelitian tersebut, lebih dari 1.000 tornado dilaporkan terjadi di Jerman antara tahun 1950 dan 2015. Rusia Barat melaporkan 685 tornado selama periode tersebut. Inggris berada di urutan ketiga dengan 437 laporan tornado. Spanyol (426) dan Prancis (396) melengkapi lima besar.

Baca Juga:Meta Tidak Diwajibkan Bayar Konten Berita yang Dibagikan di PlatformnyaKampus Politeknik LP3I Bandung Borong Penghargaan LLDIKTI IV

Inggris rata-rata mengalami sekitar 30 tornado per tahun, menurut Met Office negara itu. Tornado tersebut biasanya berukuran kecil dan berlangsung singkat.

Sementara itu di Asia, China menjadi salah satu negara yang kerap dilanda tornado. Pada 2023, setidaknya 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika tornado melanda provinsi Jiangsu di Tiongkok timur, demikian seperti dilaporkan CNN.

Tornado adalah peristiwa cuaca ekstrem mematikan terbaru yang melanda China, yang selama beberapa bulan terakhir telah bergulat dengan banjir dan gelombang panas yang ekstrem pada 2023.

Sementara itu, angin puting beliung dahsyat atau tornado (menurut BRIN) yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, telah menyebabkan kerusakan pada 534 bangunan menurut catatan BPBD Jawa Barat.

Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan bahwa 835 kepala keluarga di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung (Kabupaten Sumedang), dan Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi (Kabupaten Bandung), terdampak bencana tersebut. (*)

0 Komentar