Fakta-fakta Rumitnya Kasus Kematian Brigadir J

Fakta-fakta Rumitnya Kasus Kematian Brigadir J
Jenazah Brigadir Joshua tebar aroma harum dan segar saat diangkat dari dalam lubang kubur (IST)
0 Komentar

“Yang jelas pemeriksaan masih berlanjut, namun demikian hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa yang mengambil, siapa yang menyimpan dan semuanya,” kata dia.

Narasi Bharada E Mahir Menembak Mulai Diragukan

Bharada E, yang diduga terlibat baku tembak menewaskan Brigadir J sempat disebut penembak jagoan. Namun narasi itu mulai diragukan.

Pernyataan soal Bharada E sebagai jago tembak sempat disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Budhi Herdi Susianto dalam rapat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga:Sorotan Publik Terkait Dua Kasus Pembunuhan di Tubuh Institusi NegaraKasat Lantas Polres Ciko Himbau Odong-odong Tak Ke Jalan Protokol

“Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE. Bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen pelopornya dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen pelopor. Ini yang kami dapatkan,” terang Budhi kala itu.

Namun, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan hal lain. Menurut LPSK, Bharada E tidak lebih jago menembak dibandingkan dengan Brigadir Yoshua.

“Informasi itu kami peroleh (Bharada E tak jago tembak). Artinya, kalau dibandingkan dengan Yoshua, Yoshua lebih jago tembak,” ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi saat dihubungi, Kamis (4/8/2022).

Namun Edwin mengatakan bukan masalah jago menembak atau tidak yang menjadi persoalan. Dia mengatakan Bharada E telah memiliki kompetensi dalam memegang senjata api.

https://delik.news/terungkap-bharada-e-tidak-mahir-menembak/

LPSK juga mengungkap hasil penelusuran timnya terhadap Bharada E. LPSK menemukan Bharada E menembak Brigadir Yoshua dalam jarak dekat.

“Iya jaraknya dekat, dan tidak butuh keahlian dalam melakukan penembakan dalam jarak itu,” Edwin.

Tak Ada Saksi

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan tak ada yang melihat penodongan pistol oleh Brigadir Yoshua ke istri Ferdy Sambo. Dia juga mengatakan tak ada yang saksi melihat tembak-menembak Brigadir Yoshua dengan Bharada E.

Baca Juga:Dijadwalkan Pukul 10 Pagi, Irjen Ferdy Sambo Dipastikan Hadir dalam Pemeriksaan Tim Penyidik Bareskrim, Lalu Istrinya Kapan Diperiksa?Berikut 8 Penyebab Mobil Bergetar Saat Mau Jalan Versi Auto2000

“Sama dengan Bharada E ini kan baru keterangan Bharada E sendirian, yang kemudian diperkuat oleh keterangan Ricky, yang juga berada di lantai bawah. Tetapi Ricky sebenarnya tidak melihat langsung tembak-menembak itu. Dia katanya melihat Yoshua mengacungkan senjata, kemudian ketika ada suara tembakan, dia sembunyi. Jadi dia nggak tahu sebenarnya lawan tembaknya Yoshua itu siapa menurut kesaksian dia. Setelah kemudian suara tembakan berhenti, baru dia keluar. Dia lihat Yoshua sudah telungkup, kemudian dia lihat Bharada E turun dari tangga,” kata Taufan dalam diskusi secara daring, Jumat (5/8/2022). (*)

0 Komentar