Fakta-Fakta Pengelolaan Dana Lembaga Filantropi ACT yang Diungkap PPATK

Fakta-Fakta Pengelolaan Dana Lembaga Filantropi ACT yang Diungkap PPATK
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana
0 Komentar

“Jadi memang kegiatan-kegiatan dari entitas yayasan ini (ACT) ada terkait dengan aktivitas di luar negeri. Karena bantuan bisa di mana pun juga, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga membantu saudara-saudara kita yang kesulitan yang ada di luar negeri ,” ujar Ivan.

Alasan PPATK Baru Blokir Rekening ACT

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menjelaskan alasan lembaganya baru memblokir 60 rekening milik ACT. Pemblokiran dilakukan setelah ramai pemberitaan tentang dugaan penyelewengan dana sumbangan oleh ACT yang ditulis Majalah Tempo.

Namun Ivan menyebut mereka telah bergerak menyelidiki dugaan penyimpangan dana di ACT sejak beberapa tahun lalu.

Baca Juga:Kenaikan Suku Bunga Perlu Diwaspadai, Sri Mulyani: Rakyat Miskin Sulit Punya RumahInilah Sosok KH Muhammad Mukhtar Mukthi yang Lindungi Mas Bechi DPO Kasus Dugaan Pencabulan

“Sebelum itu (laporan Majalah Tempo), ada (rekening) yang sudah dibekukan, hanya terkait dengan yang secara tidak langsung tadi. Itu sudah dilakukan,” ujar Ivan di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Juli 2022.

Selain itu, Ivan mengakui adanya pemberitaan yang masif soal dugaan penyelewengan dana ACT oleh Majalah Tempo, juga mendorong beberapa pihak memberikan bukti tambahan ke PPATK. Bukti tambahan itu diakui Ivan membantu PPATK dalam melakukan analisis dan memastikan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran atau penyimpangan.

“Sekali lagi, ini kita tidak bicara telat atau tidak telat, tetapi ini kesiapan dokumen yang kita miliki dan pengetahuan PPATK terhadap data yang sebelumnya tidak diketahui dan sekarang diketahui,” kata Ivan.

Lembaga filantropi ACT tengah menjadi sorotan setelah dugaan penyelewengan dana masyarakat terkuak ke publik. Dalam laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022 berjudul Kantong Bocor Dana Umat, Tempo menyajikan pelbagai tulisan hingga informasi terkait jumlah dana yang dikumpulkan ACT, pengelolaannya hingga kebocoran di sana. (*)

0 Komentar