Fakta Baru Insiden Camry Terbakar di Senen: Sosok Perempuan Misterius dan Kartu Berobat Berinisial F

Fakta Baru Insiden Camry Terbakar di Senen: Sosok Perempuan Misterius dan Kartu Berobat Berinisial F
Mobil Toyota Camry yang sudah hangus terbakar di Senen, Jakarta Pusat
0 Komentar

INSIDEN Camry B-1102-NDY di Senen, Jakarta Pusat, menewaskan seorang laki-laki dan perempuan. Satu korban tewas telah teridentifikasi atas nama AKP Novandi Arya Kharizma, putra Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainul A Paliwang.

Sementara korban perempuan yang tewas bersama AKP Novandi hingga kini masih misterius. Polisi belum berhasil mengidentifikasi korban perempuan tersebut.

“Ya untuk korban kedua, kami masih menganggap ini sebagai orang hilang ya, belum kita ketemukan identitasnya,” ujar Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setiobudi kepada wartawan di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga:Korban Mobil Camry Terbakar di Senen Ternyata AKP Novandi Arya, Putra Gubernur KaltaraPolisi Cek Kamera Tilang Elektronik di Lokasi Kecelakaan yang Tewaskan Putra Gubernur Kaltara

Didiet mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu informasi dari masyarakat yang merasa kehilangan korban. Pihak keluarga diharapkan membawa data-data antemorthem untuk pencocokkan jenazah.

“Kami berharap kalau nanti ada keluarga yang merasa kehilangan bisa membawa data-datanya ke tempat kami, sehingga kami bisa mencocokan data anthemprtem-nya dengan data post-mothem-nya yang sudah kami miliki,” imbuhnya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menemukan kartu berobat atas nama perempuan inisial F dalam mobil tersebut. Namun, Didiet mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apabila perempuan inisial F itu adalah korban tewas dalam kecelakaan.

“Ya itu kan berdasarkan bukti, identitas yang kita temukan di TKP tapi kan belum tentu itu. Ada yang misalnya ketemu kartu nama Mr. X, misalny, kan belum tentu yang punya kartu nama itu adalah korban. Jadi tetap kita harus mengidentifikasi secara pasti baru kita bisa menyampaikan,” jelas Didiet.

Didiet mengatakan, properti yang ditemukan di TKP harus dicocokkan dengan data-data pembanding agar pengenalan jenazah bisa dibuktikan secara ilmiah.

“Karena dari bukti-bukti yang ditemukan di TKP, walaupun itu sebagai bukti, petunjuk. Tapi kita belum bisa memastikan bahwa yang meninggal itu korban satu lagi adalah si A, yang ditemukan di TKP. Karena belum tentu misalnya ada KTP, kartu pengenal dan sebagai adalah milik orang yang meninggal tersebut, tentu ini nanti harus berdasarkan pemeriksaan dari DVI, ahli forensik, ahli DVI akan menentukan orang tersebut adalah si A,” bebernya.

Didiet menambahkan bahwa sudah ada beberapa keluarga yang datang untuk menyerahkan bukti-bukti. Saat ini, jelasnya, masih dalam proses identifikasi pengambilan DNA.

0 Komentar