6 Poin Hasil Ratas Presiden, salah satunya Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara

6 Poin Hasil Ratas Presiden, salah satunya Warga China Dilarang ke Indonesia, Bebas Visa Dicabut untuk Sementara
Menlu Retno Marsudi (tengah) memberikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo di Pangkalan Udara TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu. (Rangga Pandu Asmara Jingga)
0 Komentar

Pada Minggu, pemerintah telah berhasil mengevakuasi 243 WNI termasuk di antaranya lima orang tim aju, dari Provinsi Hubei, China menggunakan pesawat maskapai berbadan lebar Batik Air jenis Airbus 330-300CEO milik Lion Air Group.

Penunjukan Batik Air sebagai maskapai pengevakuasi WNI, karena maskapai itu memiliki pesawat berbadan lebar yang dapat mengangkut 243 WNI dalam sekali penerbangan dan memiliki izin rute penerbangan langsung ke Wuhan.

Evakuasi dilakukan tim yang terdiri dari 42 orang antara lain dari unsur TNI, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan kru maskapai Lion Group. Tim dilengkapi dengan berbagai perlengkapan pelindung diri, termasuk masker dan baju khusus.

Baca Juga:Mengenang Perjalanan Gus Sholah yang Pernah Jadi Cawapres WirantoInnalillahi, Gus Sholah Meninggal Dunia, Jenazah akan Dimakamkan di Tebuireng Jombang

Sebanyak 243 WNI yang berhasil dievakuasi mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau pada Minggu pagi sekitar pukul 08.45 WIB untuk transit dan berganti pesawat.

Para WNI turun dari maskapai Batik Air sekitar pukul 09.23 WIB setelah menjalani prosedur kesehatan dan segera masuk ke pesawat milik TNI yang telah bersiaga di sebelahnya, untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Ranai, Natuna guna menjalani observasi lanjutan di pangkalan militer di Natuna.

Pesawat milik TNI yang dikerahkan untuk mengangkut WNI dari Batam yaitu Hercules A-1315 dan dua Boeing AI 7304 dan A 7306.

Kadis Ops Lanud Hang Nadim Batam Mayor Lek Wardoyo mengatakan pesawat Hercules dimaksimalkan dapat mengangkut 130 orang dan Boeing berkapasitas masing-masing 100 orang.

Rencananya 243 WNI akan menjalani observasi di Natuna selama dua pekan sebelum kembali ke keluarganya. (Antara)

0 Komentar