Elon Musk: Kerja Keras atau Mundur, Resign Massal Karyawan Twitter

Elon Musk: Kerja Keras atau Mundur, Resign Massal Karyawan Twitter
Bloomberg via Getty Images
0 Komentar

Sementara itu, Musk menanggapi berita pemecatan dengan mengatakan permohonan maaf. “Saya ingin meminta maaf karena telah memecat para jenius ini. Bakat mereka yang luar biasa tidak diragukan lagi akan sangat berguna di tempat lain,” ungkap Musk.

Twitter di bawah Musk telah memecat setengah dari tenaga kerjanya awal bulan. Pemecatan dilakukan tak lama setelah Musk mengambil alih perusahaan media sosial itu.

Musk mengkritik pengeluaran dan budaya kerja Twitter sebelum ia beli. Ia mengatakan perusahaan membutuhkan pemotongan biaya yang tajam dan memulai kembali layanannya.

Baca Juga:Banjir Besar Rendam 6 Kecamatan 15 Ribu Jiwa Terdampak di Sumatera UtaraPaman Jadi Tersangka, Wanda Hamidah Bikin Surat Terbuka ke Jokowi Minta Perlindungan

Beberapa karyawan Twitter yang mengkritik Musk secara terbuka atas langkah-langkah tersebut kemudian juga ikut dipecat.

Sementara itu, dua karyawan Twitter Singapura menceritakan momen di-PHK pada awal November ini usai platform media sosial itu diakuisisi oleh Elon Musk.
Abigail dan Carmen (bukan nama sebenarnya) menyebut tindakan Elon Musk yang memecat lebih dari 50 persen karyawan Twitter ini sebagai PHK serampangan dan tak berempati.

“Saya pikir ini bukan cara tepat untuk menangani transisi. Saya mengerti dengan manajemen baru, kepemimpinan baru, mereka menginginkan perubahan. Tapi mereka benar-benar tidak memikirkan ribuan karyawan secara global,” kata Carmen dilansir dari CNA, Kamis (17/11).

“PHK di Twitter tidak seperti PHK di industri teknologi lainnya, karena skala yang besar dan cara serampangan yang mereka lakukan,” kata Abigail.

Ia mengatakan mulanya pada hari PHK terjadi, Jumat (4/11) pagi, Carmen sedang menuju ke kantor ketika mendapat surel yang mengatakan bahwa akan ada PHK dan sejumlah akses karyawan akan tidak berfungsi. Surel itu menyarankan agar para karyawan tidak pergi ke kantor. Carmen pun pulang menuju rumah.

Dalam waktu satu jam, rekan-rekan Carmen di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika kehilangan akses ke sistem perusahaan seperti email dan Slack. Ketika informasi terkait PHK ini sudah menyebar di AS, Carmen mengaku rekan-rekannya di kawasan Asia-Pasifik mulai mempersiapkan diri.

Meski telah mengantisipasi PHK, namun mereka tetap terkejut dengan kejadian yang berlangsung cepat itu.

Baca Juga:Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Titip Anak kepada ART hingga SekuritiFerdy Sambo Disebut Kenakan Seragam Lengkap Saat Kejadian Penembakan Brigadir J

Pasca pemecatan itu, Musk mengirim pesan ke Twitter staf TWTR.MX memberi tahu bahwa mereka memiliki waktu hingga Kamis (17/11) besok untuk memutuskan tetap mau bekerja tapi dengan intensitas tinggi dan jam kerja panjang atau memilih berhenti lalu mengambil paket pesangon tiga bulan gaji.

0 Komentar