Dubes Ukraina Minta Masyarakat Indonesia, Khususnya Muslim, Tidak Segera Mempercayai Berita Palsu dan Provokasi Rusia

Dubes Ukraina Minta Masyarakat Indonesia, Khususnya Muslim, Tidak Segera Mempercayai Berita Palsu dan Provokasi Rusia
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin/RMOL
0 Komentar

DUTA Besar Ukraina Vasyl Hamianin meminta masyarakat Indonesia, khususnya Muslim, tidak segera mempercayai berita palsu dan provokasi yang dibuat oleh Rusia.

Dalam pernyataan yang ia tujukan kepada komunitas Muslim Indonesia, yang didapatkan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis (3/3), Dubes Hamianin menyoroti propaganda yang telah dilakukan oleh Rusia.

Ia mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina merupakan tragedi mengerikan dalam sejarah modern yang menewaskan ribuan orang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia.

Baca Juga:Insiden Kebakaran di PLTN Zaporizhzhia, Rusia: Upaya Rezim Kiev Lakukan Provokasi MengerikanPolda NTB Siapkan Strategi Antisipasi Gangguan Keamanan MotoGP Mandalika

“Perlawanan terhadap agresi Rusia telah menyatukan bangsa Ukraina menjadi satu bersaudara. Orang Ukraina dan Tatar, Kristen dan Muslim berjuang bersama untuk membela Tanah Air dari penjajah,” ujarnya.

Saat ini, ia melanjutkan, Muslim di Ukraina dan Krimea menyerukan agar umat Islam di seluruh dunia dapat memberikan doa di tengah serangan dari Rusia.

Ia juga menyoroti bagaimana Rusia bukan hanya menyerang secara militer, namun juga melalui propaganda yang bertujuan untuk merusak persatuan umat Islam di seluruh dunia, dengan membuat pesan-pesan palsu yang provokatif kemudian membagikannya di media sosial.

“Tujuannya adalah untuk menanam bibit amarah di hati saudara-saudari Muslim terhadap Ukraina,” lanjutnya.

Di era teknologi modern, Dubes Hamianin mengatakan, pesan dan informasi propaganda menjadi viral, sehingga mencemarkan hati orang-orang dengan kebencian dan kegeraman.

“Saudara-saudari Muslim Indonesia yang terhormat, tolong jangan mempercayai berita palsu dan provokasi propaganda yang dibuat oleh diktator Rusia,” imbaunya.

Selama beberapa dekade terakhir, ia juga mengungkap, 2 juta orang komunitas Muslim di Ukraina telah hidup bahagia berdampingan dengan kelompok-kelompok etnis dan agama lain.

Baca Juga:Pemkab Pasaman Barat Catat 4.831 Rumah Rusak Akibat GempaKunjungi Pabrik Minyak Goreng Wilmar Milik Martua Sitorus, Puan Maharani Minta Genjot Produksi Agar Tidak Terjadi Panic Buying

“Mari, bersama kita berdoa untuk perdamaian dan kemakmuran setiap bangsa di seluruh dunia. Semoga perang kejam terhadap kemanusiaan ini segera dihentikan, Insya Allah,” demikian pernyataan tersebut. (*)

0 Komentar