Donald Trump Jr Diteror Surat Ancaman Pembunuhan dan Bubuk Putih

Donald Trump Jr Diteror Surat Ancaman Pembunuhan dan Bubuk Putih
Surat ancaman pembunuhan dan bubuk putih di dalamnya. (Foto: themirror.com)
0 Komentar

KEPOLISIAN di negara bagian Florida, pada Senin (26/2), mendatangi kediaman putra Donald Trump, Donald Trump Jr terkait adanya surat ancaman pembunuhan dan bubuk putih di dalamnya.

Sumber media yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, bubuk putih itu masih dalam penyelidikan, dan belum dapat disimpulkan sebagai zat berbahaya yang mematikan.

Diketahui, ancaman terhadap putra sulung mantan Presiden AS yang juga calon terdepan Partai Republik Donald Trump ini, pertama kali dilaporkan media The Daily Beast.

Baca Juga:Hakim Praperadilan PN Jaksel Kabulkan Permohonan Eddy Hiariej, Helmut Hermawan Lolos dari Jerat KPKPolisi Australia Selidiki Ayah Taylor Swift Terkait Tuduhan Menyerang Fotografer di Sidney

Dilaporkan kalau Donald Trump Jr sendiri yang membuka surat berisi ancaman pembunuhan tersebut. Pihak tanggap darurat kemudian datang dengan mengenakan pakaian hazmat.

Polisi mengatakan penyelidikan kasus ini sedang ditangani oleh kantor Sheriff Palm Beach. Namun mereka belum merilis perrincian apa pun.

Trump Jr adalah salah satu wakil ketua kampanye ayahnya, yang sering menjadi headline di media, dan muncul dalam sejumlah wawancara.

Teror bubuk putih ini sudah dua kali dikirimkan ke putra sulung mantan presiden tersebut. Pada tahun 2018, istrinya saat itu, Vanessa, dibawa ke rumah sakit Kota New York setelah dia membuka sebuah amplop yang ditujukan kepada suaminya yang berisi bubuk putih tak dikenal. Polisi kemudian mengatakan zat tersebut tidak berbahaya.

Pada Maret 2016, detektif polisi dan agen FBI menyelidiki surat ancaman yang dikirim ke apartemen saudara laki-laki Donald Trump Jr., Eric, di Manhattan, yang juga berisi bubuk putih yang ternyata tidak berbahaya.

Amplop berisi bubuk putih juga dikirim dua kali pada tahun 2016 ke Trump Tower, yang merupakan markas kampanye Trump.

Teror menggunakan bubuk putih mengingatkan pada tragedi di AS tahun 2001, ketika surat berisi virus antraks yang mematikan dikirimkan ke sebuah kantor berita dan kantor dua senator AS, dan menewaskan lima orang. (*)

0 Komentar