Donald Trump Jadi Saksi Kasus Pencemaran Nama Baik dan Penyerangan Seksual, Kena Tegur Hakim

Donald Trump Jadi Saksi Kasus Pencemaran Nama Baik dan Penyerangan Seksual, Kena Tegur Hakim
Hakim Distrik AS Lewis Kaplan dan mantan kolumnis penasihat majalah Elle E. Jean Carroll menyaksikan Joe Tacopina, pengacara mantan Presiden AS Donald Trump, membuat argumen penutup selama persidangan perdata di mana Carroll menuduh Trump memperkosanya di ruang ganti department store di pertengahan 1990-an, dan pencemaran nama baik, di New York, AS, 8 Mei 2023 dalam sketsa ruang sidang. REUTERS/Jane Rosenberg/Foto File
0 Komentar

MANTAN Presiden AS Donald Trump hadir di pengadilan dan menjadi saksi atas kasus sidang pencemaran nama baik dan penyerangan seksual kepada penulis E Jean Carroll pada Kamis (25/1/2024) waktu setempat. Meski hanya tiga menit memberi kesaksian, Donald Trump tetap saja mendapat teguran dari hakim karena dinilai melanggar aturan tentang apa yang boleh dia katakan.

Donald Trump bahkan dalam kondisi marah saat meninggalkan ruang sidang. “Ini bukan Amerika!,” teriaknya.

Karena konteks hukum kasus ini yang kompleks, hakim membatasi pengacaranya untuk mengajukan beberapa pertanyaan singkat. Masing-masing pertanyaan agar dapat dijawab ya atau tidak oleh Trump, seperti apakah ia membuat pernyataan negatif sebagai tanggapan atas tuduhan dan apakah ia bermaksud menyakiti Carroll.

Namun Trump berusaha melampaui batasan tersebut.

“Dia mengatakan sesuatu yang saya anggap sebagai tuduhan palsu,” katanya.

Baca Juga:Selaras dengan KTP Sakti Ganjar-Mahfud, Dean Herdesviana: KTA Berasuransi Bakal Permudah Hidup RakyatMenkeu Sri Mulyani Bertemu Ketua DPR RI Puan Maharani, Bahas Apa?

“Saya hanya ingin membela diri, keluarga saya, dan, sejujurnya, jabatan presiden,” kata Trump.

Atas komentar itu, Hakim Lewis A Kaplan meminta juri untuk mengabaikan pernyataan tersebut. Hal ini Trump memutar wajahnya saat dia turun dari kursi saksi.

Mantan presiden dan calon terdepan dari Partai Republik ini meninggalkan ruang sidang setelah istirahat, menggelengkan kepalanya dan menyatakan kepada yang hadir di persidangan sebanyak tiga kali bahwa, ini bukan Amerika.

Trump tengah menghadapi dakwaan dari Carroll yang menuduh bahwa mantan presiden AS itu menyerangnya pada 1996, kemudian memfitnahnya dengan menyebutnya pembohong ketika dia mempublikasikan kisahnya dalam memoar pada 2019.

Carroll (80), mengeklaim Trump (77) telah merusak reputasinya setelah dia secara terbuka menyiarkan kisahnya tentang pertemuan tak terduga yang berubah menjadi pelecehan seksual pada musim semi 1996.

Pada saat itu, Carroll adalah seorang pengembang real estate terkemuka, dan dia adalah seorang kolumnis majalah Elle, yang pernah tampil di acara TV.

Dia mengatakan mereka bertemu satu sama lain di Bergdorf Goodman, sebuah department store mewah dekat Trump Tower, bercanda dan berakhir di ruang ganti, saling menggoda tentang mencoba pakaian dalam.

Baca Juga:Dean Herdesviana Ungkap Pentingnya Berantas Kemiskinan Ekstrim, Begini SarannyaJurus Dean Herdesviana Sejahterakan Nelayan Pantura Cirebon

Carroll bersaksi bahwa dia pikir itu hanya akan menjadi cerita lucu untuk diceritakan tetapi kemudian, Trump dengan kasar memaksakan dirinya sebelum dia akhirnya melawannya dan melarikan diri.

0 Komentar