Di Parit London

Di Parit London
0 Komentar

Heroik tapi sendu.

Itulah suasana di malam terakhir parlemen Inggris.

Senin malam lalu.

Heroik, karena banyak yang menyanyikan lagu nasional masing-masing.

Sendu, karena masih ada orang gentleman pada hampir jam 1 dini hari itu.

Juga karena ada yang tidak ‘Inggris’.

Hari itu terjadilah yang tidak diperkirakan terjadi. Setidaknya, ini tidak diperkirakan oleh BoJo –Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Jadinya saling kunci.

BoJo mengunci parlemen.

Parlemen mengunci perdana menteri.

Awalnya BoJo memang berhasil membekukan parlemen. Selama lima minggu ke depan.

Baca Juga:Sejak Lengser, Teka-Teki Soeharto-Habibie Tak Pernah Bertemu Hingga Akhir HayatDetik-Detik Menegangkan, Cerita Harmoko Saat Habibie Jelang 21 Mei 1998

Alasannya: akan ada Queen Speech. Di tanggal 15 Oktober. Lima minggu sebelum itu tidak boleh ada aktivitas di parlemen.

BoJo-lah yang meminta Ratu Elizabeth untuk Queen Speech. Setiap perdana menteri baru memang seperti itu. Semacam untuk pidato pembukaan sidang parlemen. Yang isinya mengenai rencana-rencana pemerintahan baru.

Yang menyampaikan pidato itu Ratu.

Yang membuat pidato itu perdana menteri –pemerintahannya.

Begitulah aturan di Inggris.

Kebetulan, BoJo –sejak jadi PM Juli lalu– belum pernah minta Ratu untuk Queen Speech.

Kebetulan juga, parlemen sedang menjalani libur panjang musim panas.

Queen Speech itu bisa menandai dimulainya masa persidangan setelah reses. Sekalian untuk menjelaskan program baru BoJo. Terutama mengenai langkahnya setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.

Dengan Queen Speech itu parlemen terkunci.

Begitu liburan selesai, hari pembekuan pun tiba: Selasa, 10 September.

Tidak ada waktu lagi bagi parlemen. Untuk mempersoalkan agenda BoJo yang terkenal itu: Brexit sekarang juga, tanpa deal sekali pun.

Atau, ada Pemilu dadakan. Tanggal 15 Oktober nanti.

Parlemen memang hanya punya waktu hari Senin. Hanya satu hari itu. Besoknya sudah harus beku.

Satu hari itu ternyata begitu menentukan. Ternyata parlemen sempat bersidang. Suasana anti-BoJo begitu jelas di sidang itu.

Baca Juga:Habibie Sosok Penting di Balik Lahirnya TelkomselDeputi Gubernur BI: Perang Dagang Tergantung Nasib Trump di Pemilu

Banyak anggota DPR dari partai konservatif membelot. Putusan pun bisa diambil. Partai BoJo kalah.

Putusan Senin malam itu begitu telak. Hanya beberapa jam sebelum parlemen beku.

Isinya: Proposal Pemilu dadakan itu ditolak.

Untuk Pemilu dadakan harus ada persetujuan 2/3 suara parlemen. Pembelotan di kubu BoJo membuat suara untuk pro BoJo hanya 46. Kalah dengan seberangnya: 293 suara.

0 Komentar