AMERIKA Serikat memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penembakan mematikan di gedung konser Moskow, kata dua pejabat AS pada Jumat.
Para pejabat mengatakan AS telah memperingatkan Rusia dalam beberapa pekan terakhir tentang kemungkinan serangan ISIS.
“Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi mengenai rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menyasar pertemuan besar, termasuk konser – yang mendorong Departemen Luar Negeri mengeluarkan peringatan publik bagi warga Amerika di Rusia,” kata Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Baca Juga:Video Viral Diduga Oknum TNI Siksa Warga Sipil Papua, Istana: Segera Telusuri FaktanyaJoe Biden Ucapkan Selamat atas Kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
“Pemerintah AS juga membagikan informasi ini kepada pihak berwenang Rusia sesuai dengan kebijakan ‘kewajiban untuk memperingatkan’ yang sudah lama ada.”
Setidaknya 60 orang tewas dan 145 luka-luka pada Jumat malam ketika orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di dekat Moskow. Ini menjadi salah satu serangan paling mematikan di Rusia dalam beberapa dekade.
ISIS, kelompok militan yang pernah berusaha menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kata kantor berita Amaq melalui Telegram.
Jumlah korban tewas ini menjadikannya salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada 2004, ketika militan Islam menyandera lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan anak-anak.
“Kami telah memperingatkan Rusia dengan tepat,” kata salah satu pejabat AS yang enggan disebutkan namanya.
Kedutaan Besar AS di Rusia memperingatkan pada 8 Maret bahwa “ekstremis” mempunyai rencana segera untuk melakukan serangan di Moskow. Ini beberapa jam setelah dinas keamanan Rusia mengatakan mereka telah menggagalkan rencana penembakan di sebuah sinagoga yang dilakukan oleh sel ISIS.
Kedutaan, yang telah berulang kali mendesak seluruh warga AS untuk segera meninggalkan Rusia, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sifat ancaman tersebut. Namun, kedutaan AS mengatakan warga AS di Rusia harus menghindari konser dan keramaian serta waspada terhadap lingkungan sekitar.
Baca Juga:Erupsi Semeru Muntahkan Abu Vulkanik 1.000 MeterKomite Investigasi Rusia: Akibat Serangan Kelompok Bersenjata ke Gedung Konser di Moskow, Lebih dari 60 Orang Tewas
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 telah memicu krisis terdalam dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962.