Meskipun Big Pharma mengiklankan obat di negara lain adalah ilegal, namun hal ini sepenuhnya legal di Amerika Utara. Iklan-iklan tersebut seringkali menyesatkan, melebih-lebihkan manfaat dan sama sekali menghilangkan risiko atau potensi efek samping (atau hanya menuliskannya dalam huruf kecil dan tidak terbaca).
Mengutip artikel The Selling of Attention Deficit Disorder The New York Times, 14 Desember 2013, meskipun FDA telah turun tangan berkali-kali, mengirimkan surat peringatan kepada perusahaan farmasi atau bahkan memaksa mereka untuk menghapus iklan mereka karena iklan tersebut palsu, menyesatkan, dan/atau membesar-besarkan efek obat mereka, hal ini masih menjadi masalah yang berkelanjutan.
Pengeluaran lobi yang dilakukan oleh industri farmasi meningkat setiap tahun dan mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar $273 juta pada tahun 2009. Dana ini kemudian digunakan untuk mempengaruhi anggota parlemen dan politisi untuk membentuk badan legislatif yang masih tertunda.
Baca Juga:Gempa Sumedang, BNPB: Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Alami KeretakanUniversitas Stanford Buka Kelas Online Musik dan Budaya The Grateful Dead, Minat Daftar?
Sebuah studi Postmarket Safety Events among Novel Therapeutics Approved by the U.S. Food and Drug Administration Between 2001 and 2010 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association yang dilakukan oleh tim dari Universitas Yale menemukan bahwa satu dari tiga obat farmasi yang disetujui FDA memiliki masalah keamanan.
Big Pharma menekan FDA untuk mempercepat proses persetujuan obat mereka, dan inilah yang terjadi sebagai hasilnya.
Pemerintah AS juga mempunyai hubungan yang kuat dengan industri daging dan susu. Pemerintah telah membantu penyedia makanan menjadi lebih berbasis susu, dan menerapkan pendidikan susu ke dalam program sekolah.
USDA memiliki ikatan yang erat dengan banyak iklan dan kampanye yang mendorong konsumen untuk membeli daging.
Mengutip 10 Things We Wish Everyone Knew About the Meat Industry pemerintah AS menghabiskan $38 miliar setiap tahunnya untuk mensubsidi industri daging dan susu, dibandingkan dengan hanya 0,04% dari belanja tersebut untuk buah-buahan dan sayur-sayuran.
Apa yang tidak disebutkan dalam panduan makanan ini adalah banyak penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi daging dan susu dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, kegemukan, dan masih banyak lagi komplikasi kesehatan lainnya.