Danrem 161/Wirasakti Kupang Ungkap Siap Bina Joni Agar Lolos Seleksi Jadi Prajurit TNI

Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes saat bertemu Joni di Makorem 161/Wirasak
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes saat bertemu Joni di Makorem 161/Wirasakti, Kota Kupang, NTT, Rabu (7/8/2024). (Antara/Kornelis Kaha)
0 Komentar

KOMANDAN Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes menyatakan, siap membina Yohanes Ande Kalla alias Joni yang terkenal karena memanjat tiang agar bendera merah putih bisa dikerek ke atas. Joni yang mendaftar calon bintara TNI AD 2024 gagal lolos karena masalah tinggi badan. Joao pun siap membantu Joni agar bisa lolos seleksi menjadi prajurit TNI ke depannya.

“Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, dia mau tes di mana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama, dan ada Wamil, nah kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan (Unhan) Atambua, nanti akan kita arahkan,” kata Joao saat ditemui di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/8/2024).

Joao menjelaskan, Joni pada dasarnya ingin menjadi prajurit TNI AD. Sayang setelah ia terkenal akibat aksi heroiknya viral pada 2018, tidak ada yang membinanya sejak dini agar mempersiapkan diri menjadi seorang prajurit TNI.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Joao pun mengaku, baru bertemu dengan Joni pada Maret 2024. Saat itu, ia sudah berpesan kepada Joni agar jika ingin menjadi prajurit TNI maka harus mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari.

Joao menjelaskan, memang selama 1,5 bulan terakhir ini, Dandim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi sudah berusaha membantu dan mendidik Joni. Namun, hasilnya belum signifikan.

“Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 meter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 meter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 meter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada,” ujar Joao.

Menurut Joao, jika saat tes Bintara tidak lulus karena tinggi badan, Joni akan disiapkan untuk mengikuti tes di Unhan Atambua melalui jalur khusus untuk tes kejuruan atau keahlian pada akhir Agustus 2024.

Joao menyebut, untuk menjadi tentara tidak perlu lagi harus berada di medan perang, tetapi di bidang lain, seperti bagian kejuruan lainnya. Dia mengatakan, Joni dalam hal fisik akan diberikan terapi khusus sehingga bisa meningkatkan tinggi badannya dalam beberapa sentimeter sehingga kelak bisa lolos masuk TNI.

0 Komentar