Cium Tangan Ketika Sowan ke Cak Nun Sebagai Tanda Hormat, Gus Umar: UAS Tahu Adab

Cium Tangan Ketika Sowan ke Cak Nun Sebagai Tanda Hormat, Gus Umar: UAS Tahu Adab
Ustadz Abdul Somad (UAS) sowan ke rumah Cak Nun. UAS ternyata mengidolakan Cak Nun sehingga tidak segan mencium tangan intelektual Islam tersebut ketika sowan ke rumahnya di Jombang, Jawa Timur. Foto: Twitter.
0 Komentar

USTADZ Abdul Somad (UAS) masih menjadi sasaran serangan sejumlah pihak setelah dideportasi dari Singapura. UAS disebut sebagai penceramah yang “berbahaya” karena mengajarkan ekstremisme dan radikal, bahkan ada narasi yang menyebut UAS tidak memiliki adab. Padahal, jika kita tidak menutup mata UAS termasuk ulama yang memiliki adab tinggi. Seperti ketika bertemu budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun, UAS terlihat unggah-ungguh.

Pertemuan UAS dengan Cak Nun terjadi pada 22 Mei 2021. UAS yang ternyata mengidolakan Cak Nun sejak 25 tahun lalu mencium tangan sahabat Gus Dur tersebut.

Seperti dalam foto yang dibagikan Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU Umar Hasibuan alias Gus Umar. Terlihat UAS yang sowan ke rumah Cak Nun di Jombang, Jawa Timur, tertangkap kamera mencium tangan tokoh intelektual dan cendekiawan Muslim Indonesia tersebut.

Baca Juga:Kementan Tegaskan Adanya Kekeliruan Informasi di Media Tentang Jutaan Sapi Terjangkit PMKAda 12 Kabupaten Kota di Pesisir Pantura Jateng Terendam Banjir Rob

Gus Umar menilai, hal tersebut merupakan cerminan sikap UAS yang memiliki adab. “UAS tahu adab,” kata Gus Umar. Pertemuan tersebu tjuga dibagikan UAS melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad_official.

Selain itu, Gus Umar menilai sikap UAS yang mencium tangan Cak Nun bisa membuat para haters tidak suka. “Kita sudah sampai di tempat Cak Nun’. Masih di Jombang. Seperti walimah nikah. Ternyata wisuda SMK. Bertemu bibit-bibit hijau penuh semangat. Ternyata, pertemuan di sini yang tertulis di Lauhul-Mahfuzh,” tulis UAS.

UAS mengaku mengetahui Cak Nun sebagai tokoh tasawuf karena sering disebut-sebut dosennya saat masih kuliah di IAIN Sultan Syarif Kasim pada tahun 1996. “‘Tasawuf itu tidak meninggalkan dunia, tetap terkenal tapi sederhana, seperti Emha Ainun Najib’,” kata Pak Nazaruddin dosen Tasauf sata di IAIN Sultan Syarif Kasim pada tahun 1996,” kata UAS.

Namun UAS baru bisa bertemu Cak Nun untuk kali pertama setelah 25 tahun kemudian. “Banyak hikmah. Duduk dan makan di rumah ibunda tempat beliau dibesarkan hingga 1966,” ujar UAS. (*)

0 Komentar