Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Geisha Potong Organ Intim Pasangannya

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Geisha Potong Organ Intim Pasangannya
Sada Abe
0 Komentar

Suatu malam pada tanggal 18 Mei 1936, Abe menggoda Ishida untuk tidur bersamanya.

Setelah keduanya berhubungan, Ishida tertidur pulas. Saat itulah Abe menggunakan selendangnya untuk mencekik Ishida hingga tak bisa bernafas dan meninggal di tempat.

Setelah Ishida tak lagi bernyawa, Abe mengukir namanya di lengan kiri Ishida.

Baca Juga:OKI Kunci Masa Depan Anak Perempuan AfghanistanIndonesia Hentikan Seluruh Ekspor Minyak Sawit, Jokowi: Kebutuhan Lokal Lebih Penting

Terukir jelas namanya “Sada Abe” yang ditorehkan menggunakan pisau kecil dan meninggalkan noda merah darah di seluruh lengan Ishida.

Tak puas dengan itu, Abe melanjutkan tindakan kejinya dengan memotong organ intim Ishida.

Dia lalu membungkusnya dengan selendangnya dan memasukkan organ intim pria yang ia cintai ke dalam tasnya.

Pada dini hari itu, Abe bergegas meninggalkan kamar hotel murahan yang mereka sewa dan melarikan diri ke distrik lain.

Namun, polisi berhasil menemukannya di sebuah pondok sewaan di kota Shinagawa, dua hari pascapembunuhan itu.

Abe menyerah tanpa perlawanan dan saat persidangan, Abe mengungkapkan alasan sebenarnya di balik pembunuhan tersebut.

“Aku mencintainya. Aku tidak pernah mencintai seorang pria lebih dari ini sebelumnya. Aku ingin memilikinya untukku sendiri dan saat aku sadar dia tak akan jadi milikku, aku ingin membunuhnya,”

Baca Juga:Begini Tanggapan Produsen Kelapa Sawit Global Soal Larangan Ekspor Minyak GorengSecara Virtual, Danrem 063/SGJ Saksikan  Penyerahan Hasil Renovasi Rutilahu

“Setelah dia mati, aku sangat lega. Seolah-olah bebanku terangkat semua. Aku membawa organ intimnya karena itu adalah kenanganku dengannya. Itu yang aku miliki dari Ishida,” kata Abe.

Untuk pembunuhan itu, Abe dijatuhi hukuman lima tahun penjara meski sebenarnya Abe mengajukan diri untuk dihukum mati.

Setelah bebas dari penjara, Abe memalsukan semua identitasnya dan menghilang begitu saja.

Kisah Abe terus menjadi buruan media dan menarik minat publik.

Sebuah film dokumenter berjudul In The Realm of the Senses dibuat tahun 1976 berdasaarkan kisah Sada Abe. (*)

0 Komentar