China Habiskan RpRp3.803 Triliun 10 Tahun Kembangkan Industri Mobil Listrik

Mobil Listrik Weltmeister EX5-Z. Foto: dok. Paultan
Mobil Listrik Weltmeister EX5-Z. Foto: dok. Paultan
0 Komentar

“Analis otomotif independen dan produsen mobil Barat yang saya ajak bicara setuju bahwa produsen EV dan baterai China telah membuat kemajuan luar biasa dan harus dianggap serius,” kata Kennedy.

Namun, ia menunjukkan bahwa dukungan pemerintah yang luas dan pertumbuhan pasar bagi perusahaan EV China belum meningkatkan keuntungan secara signifikan.

“Dalam peekonomian pasar yang berfungsi dengan baik, perusahaan akan lebih hati-hati dalam mengukur investasi mereka dalam kapasitas baru. Munculnya kesenjangan tajam antara penawaran dan permintaan kemungkinan akan mengakibatkan konsolidasi industri,” jelas Kennedy.

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Berdasarkan analisis dari CLSA pada kuartal pertama, keuntungan bersih per mobil BYD menurun selama 12 bulan terakhir menjadi setara dengan US$739 atau sekitar Rp12,17 juta. Keuntungan Tesla pun turun menjadi US$2,919.

Industri EV dalam setahun terakhir telah menghadapi “perang harga” yang intens, yakni dengan perusahaan mobil yang memotong harga atau meluncurkan lini produk dengan harga lebih rendah.

Startup mobil listrik China, Nio yang masih beroperasi dengan kerugian, mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan sekitar 10 produsen mobil akan tersingkir dari pasar China sehingga menyisakan 20 hingga 30 pemain.

AS telah meningkatkan upayanya untuk mendukung mobil listrik. Undang-Undang (UU) Pengurangan Inflasi yang ditandatangani menjadi UU pada Agustus 2022, mengalokasikan US$370 miliar untuk mempromosikan teknologi ramah lingkungan.

Kennedy menunjukkan bahwa UU tersebut memberikan kredit US$7.500 untuk pembelian mobil listrik yang memenuhi syarat. Hal ini berbanding balik dengan rata-rata dukungan China per pembelian mobil listrik, yakni sebesar US$4.600 pada 2023-turun dari US$13.860 pada tahun 2018. (*)

 

0 Komentar