Cegah Massa Terobos Rumah Dinas PM Sri Lanka, Aparat Keamanan Lepas Tembakan

Cegah Massa Terobos Rumah Dinas PM Sri Lanka, Aparat Keamanan Lepas Tembakan
Demonstran anti-pemerintah membakar rumah milik menteri Sanath Nishantha dari kabinet Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang mengundurkan diri setelah pendukung partai yang berkuasa menyerbu kamp protes anti-pemerintah, di tengah krisis ekonomi negara itu, di Arachchikattuwa, Sri Lanka, 9 April 2022. REUTERS/Stringer
0 Komentar

APARAT keamanan melepaskan tembakan ke udara dari dalam kediaman resmi perdana menteri (PM) Sri Lanka Mahinda Rajapaksa pada Senin (9/5).

AFP melaporkan tembakan dilepas saat ribuan pengunjuk rasa menerobos gerbang utama dan membakar sebuah truk yang diparkir.

Polisi juga menembakkan gas air mata untuk mendorong mundur para pengunjuk rasa yang membalas serangan dari kelompok yang setia pada Mahinda Rajapaksa sehari sebelumnya.

Baca Juga:Shesar Hiren Rhustavito Pastikan Menang, Indonesia Taklukkan Thailand 4-1Fenomena Suhu Panas Terik di Sejumlah Wilayah Indonesia, Berikut Penjelasan BMKG

Sumber dari kepolisian mengungkapkan tembakan dilepaskan ke udara untuk mencegah massa menerobos pagar pembatas kediaman Mahinda yang dilaporkan baru mengundurkan diri dari kursi perdana menteri. Mahinda masih bersembunyi di sana dengan beberapa loyalis.

Mahinda mundur dari jabatannya di tengah krisis ekonomi yang memicu kerusuhan besar di negara itu.

“Perdana menteri sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke presiden,” ujar seorang pejabat Sri Lanka kepada Reuters.

Meski demikian, belum ada keterangan resmi, baik dari Mahinda maupun Presiden Gotabaya Rajapaksa. Mahinda sendiri merupakan adik kandung Gotabaya.

Sejumlah pihak, termasuk demonstran dan anggota parlemen dari partai berkuasa, sudah mendesak Mahinda untuk mundur sejak krisis mulai memanas bulan lalu. Pada April lalu, Mahinda menolak mundur karena mengklaim mendapatkan dukungan dari parlemen.

“Mayoritas anggota parlemen menginginkan saya. Mungkin ada beberapa yang ingin saya mundur. Orang harus sabar mengatasi krisis ini,” ujar Mahindaakhir April lalu. (*)

0 Komentar