Caleg Perindo Ajak Masyarakat Sinergi Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah

Caleg Perindo Ajak Masyarakat Sinergi Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah
Caleg nomor urut 2 Partai Perindo untuk DPR dari dapil 8 Jabar meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, Dean Herdesviana didampingi Ahmad Farabi Caleg DPRD Provinsi Jabar 12 bersama OWNER GAIDO GROUP H. Muhammad Hasan Gaido. (Ketua Kadin Timur Tengah) dan team Gaido connected di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (1/2)
0 Komentar

“Dalam situasi saat ini, ekonomi dan keuangan syariah harus terus didorong untuk lebih dapat memainkan peran dalam perekonomian Indonesia,” katanya.

Ini menjadi salah satu tekad Ahmad jika nantinya benar-benar terpilih menjadi wakil rakyat. Ia juga berpesan untuk menjaga persatuan. Hal ini krusial mengingat umat Islam Indonesia memiliki potensi sosial dan ekonomi besar yang menjadi penopang kedaulatan Indonesia.

Ia memaparkan besarnya kekuatan ekonomi umat Islam Indonesia bisa dilihat dari laporan terbaru State of the Global Islamic Economic Report (SGIE) 2023/24. Penilaian yang dipublikasikan oleh DinarStandard ini menunjukkan bahwa Indonesia naik ke urutan 3 dalam peringkat SGIE.

Baca Juga:Penghargaan Tertinggi Buku Anak Amerika Serikat, Tiga Pemenang Schneider Family Book Award Didominasi Cerita DisabilitasLaporkan Penyidik Polda Metro Jaya, Aiman Datangi Komnas HAM dan Propam Polri

Secara umum, laporan SGIE terbaru mengungkapkan, umat Islam menghabiskan US$ 2,29 triliun pada tahun 2022 untuk makanan, obat-obatan, kosmetik, fesyen sederhana, perjalanan, dan media. Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai US$3,96 triliun pada tahun 2021 dan akan tumbuh menjadi 5,96 triliun pada tahun 2026.

Ahmad mengutip sebagaimana tertulis dalam laporan tersebut, dari 81 negara yang masuk dalam indikator tersebut, Malaysia berada peringkat pertama dan mempertahankan posisi teratas selama 10 tahun berturut-turut. Setelah itu, disusul Arab Saudi, Indonesia, dan Uni Emrat Arab.

Pada bulan Mei 2023, aset perbankan syariah tumbuh 15,52 persen year on year (yoy). Pembiayaan juga mengalami pertumbuhan sebesar hampir 20 persen, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 15,02 persen secara yoy.

Menurut Ahmad, tingkat pertumbuhan tersebut merupakan indikator yang menunjukkan masih besarnya potensi industri syariah yang dapat dimanfaatkan oleh bank-bank syariah yang di Indonesia.

“Kita bersyukur pertumbuhan bisnis perbankan syariah di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, bahkan melampaui pertumbuhan perbankan nasional atau industri, baik dari sisi aset, pembiayaan, maupun dana biaya ketiga. Seluruhnya mengalami pertumbuhan double digit,” ungkapnya.

 

0 Komentar