Cacing Maut Mongolia: Kisah yang Sulit Dipahami dari Gurun Gobi

Cacing Maut Mongolia: Kisah yang Sulit Dipahami dari Gurun Gobi
Konsepsi seniman tentang Cacing Kematian Mongolia. (Kredit gambar: KUCO/Shutterstock.com)
0 Komentar

Dari perspektif folkloric, bagaimanapun, ini hanyalah tanda bahwa legenda dan cerita tentang Cacing Maut telah menyebar ke seluruh wilayah, seperti yang biasa terjadi melalui perdagangan dan perjalanan. Banyak orang di seluruh dunia dapat menawarkan deskripsi yang sangat mirip tentang naga, leprechaun, putri duyung, dan makhluk fantastis lainnya (mungkin tidak ada) — bukan dari pengalaman pribadi tetapi dari mendengar tentang mereka dari orang lain.

Jadi, apakah ada hewan nyata di balik cerita dan legenda tersebut? Tampaknya diragukan. Dibandingkan dengan Bigfoot Amerika Utara atau Himalayan Yeti — yang ada puluhan atau ratusan dugaan jejak kaki, foto, misalnya — hampir tidak ada bukti keberadaannya.

Pertimbangkan juga bahwa tidak ada yang hidup atau mati yang ditemukan. Setiap makhluk lain yang diketahui keberadaannya telah meninggalkan mayat atau kerangka. Faktanya, Gobi kemungkinan akan mengawetkan bangkai hewan, karena relatif kurangnya predator dan angin gurun yang panas yang memperlambat pembusukan. Penduduk Gobi sadar akan minat global pada monster misterius mereka, serta tawaran hadiah yang melimpah untuk salah satu makhluk, hidup atau mati, dan jika ada yang ditemukan pasti akan terungkap.

Baca Juga:6 Bulan Berada di Luar Angkasa, 3 Astronot Tiongkok Sukses Mendarat di BumiBanjir Telan 443 Korban Jiwa, Puluhan Lainnya Masih Hilang, Sejarah Terburuk Afrika Selatan

Legenda dan buktiPerspektif zoologi dapat membantu kita memilah fakta dari fiksi dalam legenda Cacing Maut Mongolia. Pertama-tama, kita tidak boleh disesatkan oleh “cacing” dalam namanya; itu terjemahan bahasa inggris. Makhluk itu — jika ada di gurun Gobi yang tidak ramah — tidak mungkin cacing yang lunak dan berdaging; sebaliknya, kemungkinan jenis ular atau kadal tak berkaki. Ini juga berarti itu akan menjadi hewan vertebrata dengan tulang belakang yang mungkin akan ditemukan oleh para pencari.

Berbagai penjelasan telah ditawarkan untuk hewan itu, termasuk kemungkinan spesies ular yang salah diidentifikasi atau baru. Konsensus di antara para peneliti seperti Shuker dan penulis Richard Freeman adalah bahwa Cacing Kematian Mongolia kemungkinan tidak ada, dan kepercayaan tersebut didasarkan pada penampakan salah satu jenis reptil tanpa kaki yang dikenal sebagai kadal cacing (yang menyerupai cacing besar, bersembunyi di bawah tanah). panjangnya bisa mencapai beberapa kaki), atau sejenis ular sand boa.

0 Komentar