Butuh Jurus Dewa Mabuk Untuk Surya Paloh Menjadi “King Maker’ Koalisi Partai

Butuh Jurus Dewa Mabuk Untuk Surya Paloh Menjadi “King Maker' Koalisi Partai
Heru Subagia
0 Komentar

Dua kali Nasdem telah melakukan langkah blunder politik. Pertemuan dengan elite partai Demokrat yang diwakili oleh SBY dan Surya Paloh di kandang partai Nasdem . Tidak menghasilkan komitmen apapun yang menjadi awal dilakukan koalisi.

Bukti kuat jika pertemuan di Nasdem Tower tersebut hanya pertemuan lucu- lucuan . Rakernas Nasdem tidak ada satu pun DPW Nasdem yang usulkan namun putra mahkota SBY sekaligus Ketum Demokrat AHY.

Langkah Nasdem kembali blunder ,memilih rakernas daripada mencari mitra koalisi partai lain. Hasil nama capres dalam rakernas dimentahkan sendiri oleh partai. Nasdem tidak cukup kursi mengusung tiket capres sendirian.

Baca Juga:MTQ Ke-37 Jawa Barat, Wagub Jabar: Ajang Pencarian Bibit Muda Qori – QoriahBeredar Surat Penetapan Tersangka, Nikita Mirzani Angkat Bicara

Nasdem butuh koalisi untuk mencapai ambang batas minimal presiden 20 persen total kursi DPR. Nasdem butuh tambahan 56 kursi menuju syarat minimal 115 kursi.

Dari hasil rakernas yang menempatkan nama Anies dan Ganjar di urutan nomor satu dan dua otomatis sudah membentengi dirinya sendiri ke partai lain. Nasdem seakan akan menjadi King Maker penentu capres. Akan menyulitkan sendiri bagi Nasdem untuk menemukan mitra koalisi.

Setelah melakukan blunder politik, langkah penyelamatan politik yang dibutuhkan untuk menggolkan minimal salah satu Capres menjadi Presiden RI 2024?

Tugas berat Nasdem paska Rakernas adalah menjalin komunikasi ke partai lain untuk melakukan koalisi partai.

Hal ini mutlak dilakukan Nasdem berkaitan dengan persyaratan ambang batas presiden/ presidential threshold yang mensyaratkan pencalonan capres memenuhi target minimal 20 persen dari total DPR.

Nasdem sendiri hanya mempunyai bekal 59 kursi. Tentunya untuk menuju koalisi minimal 115 kursi Nasdem membutuhkan partai lain untuk berkoalisi.

Koalisi Partai Politik sudah dahului oleh Koalisi Indonesia Bersatu( KIB). Partai yang tergabung dalam KIB yakni PPP,PAN dan Golkar dan dideklarasikan tanggal 4 Juni 2022 di Jakarta.

Baca Juga:Beredar Surat Penetapan Tersangka Nikita Mirzani, Begini Tanggapan PolisiPecahnya Rekor 42 Tahun

Dengan terbentuk KIB, Nasdem akan jah lebih sulit menemukan rekan koalisi karena sudah 3 partai dari 9 partai yang lolos ke Senayan sudah bergabung dalam KIB . Posisinya sangat dilematis .

Partai Tersisa partai besar sepertiPDI-P dan Gerindra dan partai tengah Demokrat ,PKS dan PKB. Partai tersebut nampaknya akan sulit diajak berkomunikasi .

0 Komentar