Buntut Umroh Distop, Indonesia Rugi 2,5 Triliun per bulan, Arab Saudi Lebih Gede Lagi

Buntut Umroh Distop, Indonesia Rugi 2,5 Triliun per bulan, Arab Saudi Lebih Gede Lagi
0 Komentar

Dia mengungkapkan, pemerintah akan mendata ulang para jamaah yang sudah mendapatkan visa namun gagal berangkat. Sementara bagi jamaah yang dipastikan tidak bisa berangkat, dia menyarankan memberikan biaya ganti rugi yang sumbernya dari Dana Abadi Umat. “Itu kan dana sosial boleh dipakai, kebetulan untuk jamaah umrah kan,” imbuh Iskan. Yang diprioritaskan menerima uang ganti rugi adalah mereka yang gagal berangkat 27 Februari.

Menteri Agama, Fachrul Razi telah menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian, asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), maskapai penerbangan, dan pihak terkait dalam rangka penanganan jamaah umrah pasca Saudi menyetop sementara kegiatan umrah. Ada sejumlah poin yang ditekankan Menag.

Di antaranya, meminta pihak penyelenggara umrah memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada jamaah umrah yang terdampak pembatalan keberangkatan umrah. Kemudian, memberi pengertian, keputusan Saudi itu demi keselamatan umat dan jamaah.

Baca Juga:Ini Cara Memutus Rantai Penularan Virus CoronaAhok Jadi Pimpinan Ibu Kota Baru, Fakta apa Hoaks?

Kalau Indonesia saja kerugiannya mencapai Rp 2,5 triliun, Saudi diperkirakan jauh lebih besar. Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlawi mengatakan, ekonomi Saudi bakal terganggu bila penghentian jamaah umrah terlalu lama.

“Jadi kita harus yakin karena bukan hanya para jemaah yang rugi, melainkan mereka (Saudi) lebih rugi lagi jika hal ini berkepanjangan. Karena, ini adalah soal-soal yang berpengaruh secara ekonomi dan berfungsi strategis bagi mereka,” ujar Masduki.

Masduki mengatakan, pemerintah terus melobi Pemerintah Saudi agar jamaah bisa tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Dalam lobi-lobi, pemerintah juga berupaya membuktikan kepada Saudi jika Indonesia terbebas dari virus corona.

Selagi melobi, Masduki meminta jamaah bersabar dan menunggu untuk bisa berangkat umrah. “Kita yakinkan, jemaah tidak akan kehilangan apa pun, ibadah tetap sesuai rencana tapi tertunda,” tuturnya.

Wakil Sekjen DPP Amphuri M. Faried Aljawi juga menyebut, Saudi akan merugi karena menyetop umroh. Soalnya, negara pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud menargetkan 30 juta jamaah haji dan umrah pada 2030. Sementara kini, baru sekitar 12 juta orang. “Dengan adanya hal seperti ini kan jadi sedikit terhambat,” ujar Faried. (rmco)

Laman:

1 2
0 Komentar