Bukan Hanya Wiranto, Saat Matori Abdul Djalil Dibacok Teroris

Bukan Hanya Wiranto, Saat Matori Abdul Djalil Dibacok Teroris
Ahmad Tajul Arifin alias Sabar (tengah) tersangka pembacok Matori Abdul Djalil berhasil ditangkap anggota Resimen Mobil (Resmob) Kepolisian Daerah Metro Jaya pada hari Kamis (09 Maret 2000) di Tangerang. ( Johnny TG/KOMPAS)
0 Komentar

MENTERI Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, baru saja turun dari mobil di alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10/2019) siang. Dia berada di sana untuk meresmikan gedung kuliah bersama Universitas Mathla’ul Anwar.

https://beritaradar.com/2019/10/13/memburu-jaringan-teroris-penyerang-wiranto/

Wiranto yang berdiri di depan pintu mobil disambut oleh Kapolsek Menes Kompol Daryanto. Saat bersalaman, tiba-tiba dari arah belakang Kapolsek, seorang lelaki menyerang Wiranto dengan pisau jenis kunai. Wiranto terjatuh, perut bagian kirinya terluka.

Kapolsek terluka dipunggung karena diserang istri pelaku. Korban lain yang terluka adalah pengawal Wiranto dan tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga:Politikus PDI Perjuangan Pertama Merapat ke IstanaPolitisi Nasdem Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan Jokowi

Setelah mendapatkan penanganan di RSUD Pandeglang, Wiranto diterbangkan ke Jakarta untuk dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

Pelaku sepasang suami-istri (Abu Rara alias SA dan FD) ditangkap lalu diserahkan ke Mabes Polri. Kepala BIN Jenderal Polisi Budi Gunawan menyebut pelaku terkait jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) Bekasi yang berbaiat kepada ISIS.

Penyerangan terhadap pejabat negara juga pernah terjadi 19 tahun lalu. Sasarannya Matori Abdul Djalil, Ketua Umum PKB dan anggota DPR yang kemudian menjabat Menteri Pertahanan (2001-2004). Peristiwanya terjadi pada 5 Maret 2000. Rencananya Matori ingin menikmati pagi dengan bersantai dan rehat sejenak dari aktivitas politik yang melelahkan. Kebetulan rumahnya sedang direnovasi. Denganmengenakan sarung, dia memeriksa tukang di halaman samping rumahnya di Tanjung Mas, Jakarta Selatan.

Sekitar pukul 08.30, seorang laki-laki memakai kaos dan celana training masuk ke pekarangan rumah tanpa mengucapkan salam. Dia memberikan brosur desain interior dengan daftar harga gorden. Matori melayaninya. Beberapa saat kemudian, dia membacok bagian belakang kepala Matori. Matori menangkis dengan tangan kanannya. Akibatnya, kepala dan tangannya terluka.

Darah berceceran mengenai pakaian, sarung, lantai, dan tembok. Matori berteriak kepada istrinya, “Bu, ini ada orang gila.” Laki-laki itu melarikan diri dengan rekannya menggunakan motor RX King B 5013 PZ.

Melihat Matori terluka, tukangnya mengejar sambil berteriak maling. Massa sekitar kompleks berdatangan dan mengejarnya. Motor yang dikendarai pelaku terjatuh. Seorang menembakan pistol FN 46 untuk menghalau massa. Mereka berhasil meloloskan diri dengan ojek. Karena turun tanpa membayar dan langsung naik angkot, tukang ojek mengejar dan meneriakinya rampok. Dia kembali melepaskan tembakan untuk menghalau para tukang ojek yang mengejarnya. Massa terus mengejar sampai berhasil menangkapnya. Seorang berhasilmelarikan diri tapi senjata apinya tertinggal. Sedangkan seorang lagi yang membacok tewas dihakimi massa.

0 Komentar