Brutal di Kompleks Al Aqsa, Jurnalis Israel Kecam Tel Aviv

Brutal di Kompleks Al Aqsa, Jurnalis Israel Kecam Tel Aviv
Aksi kekerasan Israel terhadap kekhususan beribadah jamaah Masjidl Haram Palestina.
0 Komentar

“Ini bukan pertama kalinya kami melihat bentrokan dan kekerasan meningkat di Yerusalem. Dan kami tahu setidaknya lima atau enam tahun terakhir bahwa setiap Ramadhan ada banyak ketegangan, terutama yang berfokus pada Temple Mount dan kompleks Al-Aqsa, ”kata Hasson.

Bentrokan Intifadah pertama, katanya, menghasilkan kesepakatan antara Israel dan Palestina untuk tidak mengobarkan ketegangan. Hingga tahun 2003, Israel membatasi kunjungan orang-orang Yahudi yang beragama ke Haram Al-Sharif hanya lima kali dalam satu waktu. Pada tahun 2003 meningkat menjadi 10. Pada 2010 meningkat menjadi 20. Dan pada 2011, di bawah Netanyahu, meningkat menjadi 50 sekaligus.

Hasson mengatakan bahwa bagian dari perbedaan antara kekerasan tahun lalu yang menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan luka-luka dan menyebar ke seluruh Tepi Barat, Gaza dan di Israel, adalah hasil dari politik ketika Netanyahu ingin menggunakan kekerasan untuk meningkatkan harapan pemilihannya kembali.

Baca Juga:PKB Bersikeras Tunda Pemilu 2024Presiden Jokowi Tinjau Pasar Dan Berikan BLT Di Bogor

Netanyahu kalah dalam pemilihan Israel dari Naftali Bennett yang Hasson katakan tidak mengeksploitasi ketegangan untuk keuntungan politik.

“Netanyahu terutama tahun lalu. Jika Anda ingat tahun lalu, itu masih pemerintahan, tetapi setelah pemilihan dan Netanyahu perlu memimpin koalisi baru. Dan pemahaman politik umum di Israel adalah Netanyahu memiliki kepentingan untuk (mengintensifkan) api dan menyukai beberapa kekerasan lagi karena itu akan membantunya untuk meningkatkan jumlah Knesset dan membangun koalisinya.

“Sekarang, saya tidak tahu apakah Netanyahu benar-benar membuat sesuatu yang tidak cukup hati-hati, dengan sengaja. Tapi kami melihat polisi bertindak brutal tanpa (ada) akal. Jika Anda ingat mereka memblokir tangga di Gerbang Damaskus yang tidak mengizinkan orang duduk di sana tanpa alasan (apa pun). Itu tidak masuk akal, tetapi hanya menimbulkan kekerasan di sana.”

“Sebagian dari jawabannya tentu saja, adalah pemerintah Naftali Bennett yang memiliki kepentingan vital untuk merahasiakan mungkin karena setiap kali ada kekerasan, setiap serangan teror mereka mendapat pukulan yang sangat kuat dari sayap kanan dan dari Likud dan Netanyahu. Mereka mengatakan Anda tidak bisa mempercayainya (Bennett) mereka tidak bisa menjaga keamanan Israel.”

Hasson mengatakan bahwa ada beberapa ekstremis di kedua belah pihak yang menginginkan konflik dan akan memanfaatkan setiap peristiwa atau waktu untuk memicu bentrokan.

0 Komentar