BRIN: Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor di KM 64, Sistem Drainase Tak Sanggup Tampung Limpasan Air Hujan

Warga mengamati kondisi jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis Henry Purb
Warga mengamati kondisi jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024). Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. (Antara foto/Henry Purba/agr/nym)
0 Komentar

KEPALA Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Adrin Tohari menilai longsor di Tol Bocimi KM 64-600 A tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba.

Menurut Adrin setiap kejadian selalu ada indikasi awal yang muncul sebelum peristiwa terjadi, seperti keretakan yang menjadi indikasi sebelum longsor.

“Saya tidak yakin itu tiba-tiba longsor, pasti ada indikasi retak-retak dulu, karena hujan sudah berlangsung cukup lama. Longsor tidak terjadi mendadak, pasti ada gejala-gejala terlebih dahulu, baik pada perkerasan ataupun lereng,” ujar Adrin dilansir dari Antara, Kamis (4/4/2024).

Baca Juga:Koalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024Penyembelihan Sapi Merah Doktrin Yahudi Robohkan Al Aqsa Jatuh 10 April 2024, Berbarengan dengan Lebaran?

Adrin menduga penyebab Tol Bocimi longsor di KM 64-600 A karena sistem drainase yang tak sanggup menampung limpasan air hujan.

“Saya menduga saluran air di sisi kiri badan jalan [sisi luar] tidak mencukupi atau tidak mampu untuk menampung limpasan air hujan dari badan jalan,” ujar Adrin.

Adrin menjelaskan limpasan air hujan meluber ke bagian lereng dan menyebabkan terjadi penjenuhan pada badan jalan. Jika sudah ada penjenuhan, kondisi itu bisa menyebabkan kekuatan tanah menjadi berkurang dan menimbulkan longsor.

Dia menuturkan faktor kedua adalah terbentuknya aliran air tanah di kaki lereng karena hujan yang cukup lebat. Faktor ini sering muncul, terutama pada lereng kupasan atau lereng timbunan.

Aliran air yang muncul tersebut bisa menyebabkan gangguan pada kaki lereng, sehingga memicu longsoran.

“Dua faktor itu yang perlu dilihat terkait dengan sistem drainase yang ada di badan jalan. Apakah sistem drainase permukaan [selokan] atau drainase bawah permukaan [pipa-pipa pengalir atau gorong-gorong] sudah efektif didesain atau tidak?” kata Adrin.

Longsor di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) menyebabkan dua orang terluka akibat mobil yang ditumpangi ikut terperosok ke dalam jalan yang longsor. Longsor terjadi di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (3/4/2024) malam.

Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa

“Korban jiwa tidak ada, namun dua penumpang Isuzu Panther yang mobilnya terjerembab ke dalam lobang jalan yang longsor mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo dikutip Antara.

0 Komentar