Bisa Menyembuhkan Tapi Tak Ada Uji Klinis, Pakar Ungkit Fenomena Tongkat Perkins Terkait Polemik Terawan

Bisa Menyembuhkan Tapi Tak Ada Uji Klinis, Pakar Ungkit Fenomena Tongkat Perkins Terkait Polemik Terawan
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto (Covid19.go.id)
0 Komentar

Perkins membanggakan 5.000 kasus yang telah berhasil disembuhkan oleh tongkatnya. Bahkan, metoda penyembuhan tersebut disertifikasi oleh delapan profesor, empat puluh dokter, dan tiga puluh pendeta. Bahkan presiden Washington pun tergiur untuk membelinya. Putra Perkins, Benjamin Perkins, mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat saat itu, yakin akan khasiat tongkat tersebut dan menggunakan nya di keluarganya sendiri, dengan membeli satu set tongkat.

“Setelah kematian Perkins, dokter Inggris mulai meragukan kehebatan tongkatnya. Pada tahun 1799, Dr. John Haygarth melakukan uji coba. Ia merawat lima pasien rematik dengan tongkat kayu yang dibuat menyerupai logam. Empat dari mereka melaporkan bahwa rasa sakitnya berkurang. Keesokan harinya pasien dirawat dengan tongkat logam dengan hasil yang sama. Dr. Haygarth melaporkan temuannya dalam publikasi berjudul ‘On the Imagination as a Cause & as a Cure of the Disorders of the Body’. Upaya menggunakan tongkat tersebut untuk menyembuhkan hewan terbukti sia-sia, mungkin karena efek plasebo tak dikenal di dunia hewan. Pada saat itu, Perkins memiliki banyak pendukung berpengaruh dan penjualan tongkat nya masih tetap berlanjut. Putra Perkins meninggal pada tahun 1810. Setelah itu popularitas tongkat Perkins mulai menghilang,” jelas Bambang.

Ia menilai kisah “Tongkat Perkins” memperlihatkan betapa besar pengaruh suatu efek plasebo, ketika pasien meyakini bahwa itu bisa menyembuhkan. Tak heran, Menurutnya, jika ‘batu Ponari’ pun pernah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit pada ratusan orang.

Baca Juga:Rangkuman Operasi Militer Khusus Rusia Hari ke-44 ke Ukraina, Adakah Berakhir dalam Waktu DekatOperasi Militer Khusus Rusia ke Ukraina, Kremlin: Kami Mengalami Kerugian Pasukan yang Signifikan

“Perlu dipahami, dunia kedokteran tak memberi tempat untuk testimoni karena tak bisa diuji. Sekalipun diucapkan oleh seorang Menteri atau bahkan presiden pun, testimoni tak akan pernah memiliki nilai setara bukti klinis,” pungkasnya. (*)

0 Komentar