Binus School Serpong Benarkan Anak Artis Vincent Rompies Terlibat Kasus Perundungan,

Binus School Serpong Benarkan Anak Artis Vincent Rompies Terlibat Kasus Perundungan,
Binus School Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bullying. (Foto: Instagram @enzystoria)
0 Komentar

ARTIS  Vincent Rompies tengah jadi perbincangan hangat di media sosial. Itu terjadi setelah adanya dugaan kasus bullying yang menimpa anaknya.

Hal itu diketahui dari unggahan di X, di mana ada seorang netizen menulis bahwa dirinya diceritakan ada seorang anak artis berinisial VR yang melakukan perundungan. Korban disebut sampai masuk rumah sakit.

Binus School Serpong masih menyelidiki kasus perundungan terhadap siswanya yang diduga dilakukan oleh seniornya yang merupakan geng sekolah. Binus membenarkan anak artis Vincent Rompies terlibat dalam kasus perundungan tersebut.

Baca Juga:KPU Catat Ada 71 Anggota Badan Adhoc Meninggal Dunia, Hasyim Asy’ari: 42 Orang di Antaranya Anggota KPPS di Tingkat TPSKorban Perundungan di Binus Internasional School di Serpong Alami Luka Memar dan Luka Bakar

“Iyah (anak Vincent Rompies terlibat),” kata Corporate PR Binus University Haris Suhendra dalam keterangannya, Senin (19/2).

Haris mengatakan pihak sekolah memberikan atensi terkait kasus itu. Haris menambahkan, pihak sekolah juga sudah memanggil siswa yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Dia mengatakan sanksi yang akan diberikan nantinya mengikuti ketentuan yang berlaku.

“Sejauh ini dalam penanganan sekolah dan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti, sejauh ini kita sudah memanggil yang terlibat dan masih dalam proses. (Sanksi) mengikuti aturan sekolah yang sudah ada,” tuturnya.

Haris mengatakan pihak sekolah memberikan atensi terkait kasus yang ada. Sekolah, lanjut Haris, akan memberikan dukungan kepada korban dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

“Kami sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat. Tujuan kami adalah memberikan dukungan kepada korban, menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi,” kata dia.

“Kami semua bertanggung jawab untuk mencegah kekerasan, kami berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan saling menghargai sebagai prioritas kami,” imbuhnya. (*)

 

0 Komentar