Bikin Komunitas, Orang-orang Yahudi dan Keturunannya Nyaman Tinggal di Indonesia

Bikin Komunitas, Orang-orang Yahudi dan Keturunannya Nyaman Tinggal di Indonesia
Tabut Taurat ditutupi kain dengan tulisan Ibrani (Foto: Dok. Eli Fisher)
0 Komentar

ROMI Zarman dalam karyanya yang berjudul  Yudaisme di Jawa Abad ke-19 dan 20 terbit tahun 2013 cukup gamblang menjelaskan keberadaan orang-orang Yahudi terutama di Jawa dan teridentifikasi sejak 1828 merujuk peraturan catatan sipil untuk orang Yahudi di Hindia Belanda. Mereka tersebar di Batavia, Semarang, dan Surabaya.

Sebagaimana dikutip Romi Zarman, saat Jepang menduduki Hindia Belanda pada Maret 1942, jumlah orang-orang Yahudi saat itu sekitar 3.000 jiwa. Jeff Hadler menulis populasi Yahudi-Eropa yang bermukim di Jawa berjumlah 1.095 jiwa pada 1930. Mereka tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat seperti Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, dan Bandung.

Tentara pendudukan Jepang membuat kebijakan menangkap orang-orang Yahudi setelah mereka menjalin kerjasama ekonomi dengan Jerman pada 1943. Profesor Rotem Kowner dari Haifa University dalam artikelnya berjudul An obscure history mencatat, sejak Agustus 1942, terjadi penangkapan orang-orang Yahudi yang bikin sebagian dari mereka meninggalkan Indonesia.

Baca Juga:Aksi Bung Karno Pindah Ibu Kota ke Jogja Secara Diam-diamSri Mulyani: APBN 2023 Salurkan Anggaran Pemilu 2024 Rp29,9 triliun

Segera setelah operasi penangkapan orang-orang Yahudi itu, perlakuan serupa diikuti oleh Belanda untuk mengusir orang-orang Yahudi dari Indonesia. Tercacat, dalam laporan Kongres Yahudi Sedunia yang dirilis beberapa hari setelah pengusiran orang-orang Yahudi, jumlah mereka menyusut, hanya sekitar 450 di Indonesia pada November 1957. Jumlah ini terus merosot enam tahun setelahnya, hanya tinggal 50 orang.

Namun kini, dalam situasi negara yang lebih stabil, orang-orang Yahudi di Indonesia melalui keturunannya bisa lebih nyaman dan mendirikan komunitas di beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya hingga Manado.

Di Manado, komunitas Yahudi hidup rukun dengan warga muslim maupun Kristen. Mereka mendirikan Sinagoga termasuk menara Menorah. Di Jakarta, mereka bisanya berkumpul di satu tempat untuk menggelar perayaan umat Yahudi di seluruh dunia. Salah satu komunitas Yahudi yang eksis itu United Indonesian Jewish Community (UIJC).

Rabi Ben, ketua komunitas, mengungkapkan, sejauh ini ada sekitar 5.000 orang keturunan Yahudi yang tersebar di Indonesia; sekitar 200 orang di antaranya bermukim di Jakarta. Mereka tak seluruhnya menganut Yudaisme.

“Kalau orang yang beragama Yahudi, mungkin saya taksir masih di bawah 500 orang. Ini yang ketahuan,” ujar Rabi Ben. (*)

 

0 Komentar