Biden: Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan, Tiongkok Kecam Keras Pernyataan Deplu AS Soal Pemilu di Taiwan

Biden: Tidak Mendukung Kemerdekaan Taiwan, Tiongkok Kecam Keras Pernyataan Deplu AS Soal Pemilu di Taiwan
Presiden AS Joe Biden (Sumber: Commons Wikimedia)
0 Komentar

PRESIDEN AS Joe Biden, Sabtu (13/1), menyatakan bahwa Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, saat kepulauan tersebut memilih William Lai Ching-te sebagai pemimpin selanjutnya, menurut laporan media.

“Kami tidak mendukung kemerdekaan bagi Taiwan”, kata Biden kepada wartawan setelah hasil pemilihan diumumkan di Taipei, yang menurut China “tidak dapat mewakili opini ‘umum’ di Taiwan.”

Komentar Biden muncul saat dia berangkat dari Gedung Putih menuju Camp David, menurut Politico.com.

Baca Juga:Ribuan Warga Israel Tuntut Benjamin Netanyahu MundurPak Harto Hadir Lewat Teknologi Deep Fake, Antara Rindu atau Benci?

Lai memimpin Parti Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa meraih kemenangan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Wakil pemimpin Lai, 64 tahun, memenangkan pemilihan dengan suara 40,1 persen.

Namun DPP kehilangan kursi di Dewan Legislatif dan memperoleh 51 kursi. Oposisi utama Kuomintang, memenangkan 52 dan delapan kursi diperoleh Partai Rakyat Taiwan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan: “Kami mengucapkan selamat kepada Dr. Lai Ching-te atas kemenangannya dalam pemilihan Taiwan.

“Kami juga mengucapkan selamat kepada rakyat Taiwan yang berpartisipasi dalam pemilihan yang bebas dan adil serta menunjukkan kekuatan sistem demokrasi mereka.”

Namun Kementerian Luar Negeri China mengangkat “pertanyaan Taiwan” sebagai “urusan dalam negeri” negara tersebut.

“Prinsip satu China adalah landasan kokoh untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami percaya bahwa komunitas internasional akan terus mematuhi prinsip satu China, dan memahami serta mendukung tujuan adil rakyat China dalam menentang aktivitas separatis ‘kemerdekaan Taiwan’ dan upaya untuk mencapai reunifikasi nasional,” katanya.

China menganggap Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri” namun Taipei bersikeras mempertahankan kemerdekaannya sejak tahun 1949, dan menikmati hubungan diplomatik dengan 13 negara.

Baca Juga:Petisi 100 Pemakzulan Jokowi Inkonstitusional, Ini Kata Pakar Hukum Tata NegaraRamalan Bank Dunia, Ekonomi Indonesia 2024 Waspada

Dalam pidatonya segera setelah kemenangan tersebut, Lai menyerukan “pertukaran dan kerja sama dengan China” atas dasar “martabat dan kesetaraan.”

Pemimpin terpilih tersebut berjanji untuk “mengganti konfrontasi dengan dialog.”

Sementara, Tiongkok mengecam pernyataan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengenai pemilu di Taiwan pada Minggu (14/1). Juru bicara pemerintah Tiongkok menilai AS telah melanggar prinsip.

Pernyataan Departemen Luar Negeri AS mengenai pemilu di wilayah Taiwan, diakui Tiongkok sangat melanggar prinsip satu Tiongkok-dan prinsip tiga Tingkok-AS joint communiqués.

0 Komentar