Berikut Temuan Hasil Investigasi The Washington Post Soal Tragedi Kanjuruhan

Berikut Temuan Hasil Investigasi The Washington Post Soal Tragedi Kanjuruhan
Hasil Investigasi The Washington Post Soal Tragedi Kanjuruhan (Thewashingtonpost.com)
0 Komentar

Sebagian besar gas melayang menuju tribun 11, 12, dan 13.

Polisi di Tribun 13 menembak gas air mata ke lapangan dan naik ke tribun

Polisi yang berdiri di depan seksi 13 bahkan menembakkan gas air mata ke lapangan dan naik ke tribun, mendorong ribuan penonton untuk mengungsi dari tempat duduk mereka. Ini berdasarkan video yang beredar.

Kemacetan pun terjadi di pintu keluar. Pintu keluar juga sangat sempit hanya cukup dilewati satu atau dua orang sekaligus.

Baca Juga:Temui Korban Tendangan ‘Kungfu’ Anggota TNI Minta MaafBarang Bukti Kasus Tewasnya Brigadir J dan Obstruction of Justice, Salah Satu Barbuk yang Dilimpahkan 3 Pistol

Tragedi Kanjuruhan akibat dari tindakan polisi dan manajemen stadion yang Buruk

Clifford Stot, seorang Profesor dari Universitas Keele Inggris mempelajari kepolisian yang bertugas menjaga penggemar olahraga. Ia mengatakan tragedi di Kanjuruhan itu akibat dari tindakan polisi serta manajemen stadion yang buruk.

Ia dan pakar pengendalian massa serta pembela hak sipil mengatakan penggunaan gas air mata oleh polisi tidak proporsional. Clifford menyatakan menembakkan gas air maa ke tribun saat gerbang terkunci kemungkinan besar akan memakan korban jiwa, dan itulah yang terjadi.

Suporter turun mendekati pemain Arema

Pertandingan yang usai pukul 21.39 WIB itu dimenangkan oleh Persebaya. Saat pemain Arema mulai pergi dari lapangan, para suporter melompati pembatas untuk mendekati mereka.

Pukul 21.45 ratusan penonton di lapangan dipukul mundur aparat

Dua menit setelah pemain keluar lapangan, petugas lapangan mendorong mundur massa yang di lapangan. Mereka membubarkan para penggemar. Ketegangan pun dimulai.

Petugas mendorong mereka ke tribun 11, 12, dan 13. Mereka juga menendang, memukul dengan tongkat dan perisai. Beberapa penonton terjatuh saat mencoba memanjat agar besi untuk kembali ke tribun.

Pukul 21.50 WIB polisi lempar gas air mata dan flashbang

Asap yang muncul karena gas air mata dan flashbang itu menuju ke arah bagian tempat duduk selatan. Penonton mulai berkaca-kaca dan batuk. Pada tribun 12 dan 13, hampir semua orang diselimuti bahan kimia.

Banyak suporter terinjak dan tertindih

Baca Juga:1.252 Rumah di 6 Kelurahan Tangsel Terendam BanjirBerikut Nama-nama 131 Korban Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan

Terlihat kerumunan di balik pintu dan terdapat pengakuan bahwa mereka terus dilempari gas secara brutal. Banyak orang terinjak dan tertindih.

Penonton melompat ke lapangan mencari jalan keluar lain

0 Komentar