Berikut Isi Pertemuan Mahmoud Abbas-Vladimir Putin di Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat pertemuan di luar M
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat pertemuan di luar Moskow, Rusia 13 Agustus 2024. Sputnik/Alexey Maishev/Pool via REUTERS
0 Komentar

PRESIDEN Palestina menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow, Rusia, pada Selasa (13/8/2024). Pertemuan itu membahas beberapa hal termasuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

Bagaimana hasil pertemuan Putin dan Mahmoud Abbas dan apakah Rusia mendukung Palestina? Pertemuan Putin dan Abbas berlangsung di tengah-tengah kondisi keamanan dua negara sedang tak stabil.

Palestina, tepatnya Jalur Gaza menghadapi genosida dan kejahatan kemanusiaan dari Israel. Sementara itu, Rusia sedang masa perang dengan Ukraina.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Melalui pertemuan tersebut, Putin menyampaikan keprihatinannya pada krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Putin mengatakan bahwa Rusia tetap memperhatikan kondisi Palestina meskipun negaranya sedang berperang dengan Ukraina.

“Dan tentu saja, kami menyaksikan dengan penuh kesedihan dan kecemasan bencana kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” katanya seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu (14/8/2024).

Mahmoud Abbas menemui Putin dalam rangka mencari dukungan diplomatik untuk kemerdekaan Palestina. Abbas dalam pertemuan itu mengatakan bahwa Rusia adalah salah satu negara sahabat Palestina dan percaya akan memberikan dukungannya.

“Kami percaya pada Anda, kami percaya pada Anda dan kami merasakan dukungan Anda,” kata Abbas dalam pertemuan itu.

Rusia memang menjadi negara yang mengakui Israel secara de jure pada 1948 dan membangun hubungan dengan Israel di berbagai bidang. Namun, negara ini juga pernah menjalin hubungannya dengan Palestina, khususnya di era Perang Dingin.

Abbas meminta Rusia, satu dari lima negara pemegang hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk menghentikan Israel. Terlebih PBB telah menyatakan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah tindakan ilegal.

Perjalanan diplomatik Abbas tidak hanya berhenti di Rusia. Setelah menemui Putin, ia berencana melakukan perjalanan ke Turki, pada Rabu (14/8/2024), untuk menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca Juga:Demonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah KorbanKomnas HAM Terjun Langsung Tangani Kasus Kematian Wartawan TribrataTV di Karo

Putin merespons permintaan Abbas dengan menyatakan bahwa Rusia akan tetap pada posisi mendukung perdamaian di Timur Tengah. Ia juga menyatakan dukungannya terhadap Palestina untuk menjadi negara yang merdeka.

“Kami yakin bahwa untuk mengamankan perdamaian yang langgeng, dapat diandalkan, dan stabil di kawasan tersebut, sangat penting untuk melaksanakan semua keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama pembentukan negara Palestina yang sepenuhnya merdeka,” katanya seperti yang dikutip dari Africa News.

0 Komentar