Benarkah ISIS di Balik Horor Crocus City Hall Moskow? Berikut Fakta-fakta Tentang Cabang al-Qaeda Ini

Benarkah ISIS di Balik Horor Crocus City Hall Moskow? Berikut Fakta-fakta Tentang Cabang al-Qaeda Ini
Media Rusia membagikan foto empat tersangka teroris, dalam pembantaian gedung konser Crocus di Moskow, menyebutkan nama mereka sebagai (searah jarum jam dari kiri) Makhmadrasul Nasridinov, 27, Rivozhidin Ismonov, 51, Shokhindzhonn Safolzoda, 21, Rustam Nazarov, 29
0 Komentar

Siapa IS-K?

IS-K memiliki ribuan anggota dan merupakan musuh paling utama dan ancaman militer utama Taliban. Kelompok ini terus melakukan serangan di Afghanistan dan sekitarnya sejak pengambilalihan Taliban. Mereka berada di balik serangan bom bunuh diri pada Agustus 2021 di bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan.

IS-K juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Kerman, Iran, pada Januari yang menewaskan 95 orang pada prosesi peringatan Jenderal Qassem Soleimani, seorang jenderal Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada 2020.

Ciri serangan ISIS

Pakar keamanan Olivier Guitta berpendapat, ada banyak hal yang mendukung klaim ISIS bahwa mereka di balik serangan di Moskwa, termasuk fakta kelompok tersebut secara khusus telah mengancam Rusia.

Baca Juga:FSB Ungkap Orang-orang Bersenjata Punya Kontak di Ukraina, Begini Janji PutinBMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian Potensi Gempa Bumi di Laut Jawa

Olivier mencatat, serangan ini terjadi pada hari Jumat di bulan suci Ramadan, waktu yang disukai oleh para pejihad ISIS. Selain itu, sasarannya adalah gedung konser, seperti yang terjadi pada penyerangan teater Bataclan di Paris pada 2015 dan penyerangan Manchester Arena pada 2017.

Peringatan AS

Kedutaan Besar AS di Moskwa pada 7 Maret 2024 telah mengeluarkan peringatan keamanan kepada warga AS. Ada laporan bahwa para ekstremis mempunyai rencana menyerang tempat pertemuan besar di Moskwa, termasuk tempat konser.

Namun, Putin mengecam peringatan AS tersebut dan menyebutnya hanya untuk menakut-nakuti warga Rusia. Serangan berdarah di gedung konser Moskwa akhirnya terjadi dua minggu setelah peringatan AS tersebut.

Ukraina dituduh terlibat

Putin mengatakan telah menahan total 11 orang dalam serangan tersebut, termasuk empat tersangka pria bersenjata yang mencoba melarikan diri ke Ukraina melalui “jendela” yang telah disiapkan.

Kementerian Luar Negeri Ukraina dengan tegas membantah tuduhan Rusia. Mereka menganggap tuduhan tersebut sebagai upaya untuk semakin memicu anti-Ukraina di masyarakat Rusia. (*)

0 Komentar