Bedah Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J di Sidang Ferdy Sambo

Bedah Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J di Sidang Ferdy Sambo
Sidang lanjutan Ferdy Sambo Cs. (Foto: Istimewa)
0 Komentar

Kronologi Peristiwa Pembunuhan

Tim JPU juga menjabarkan kronologi peristiwa pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo dan kawan-kawan di Duren Tiga pada 7 Juli 2022, antara lain:

Pukul 15.40 WIB Putri Candrawathi bersama rombongan tiba di rumah Saguling III, bersama Susi, Kuat Ma’ruf, Richard Eliezer, Ricky Rizal Wibowo, dan Nopriansyah Yosua HUtabarat.

Mereka melakukan test PCR. Setelah melakukan tes PCR, Ferdy Sambo datang dan langsung menemui Putri untuk mendengar cerita kejadian di Malang versi Putri.

Baca Juga:5 Klaster Ancaman Politik di 2024Kuasa Hukum AKBP Dody Prawiranegara: Teddy Minahasa Otak Atas Skenario Semua Rentetan Peristiwa Ini

Pasca mendengar cerita Putri, Ferdy Sambo memanggil Ricky Rizal dan memberi tahu kalau Putri dilecehkan oleh Yosua. Sambo pun bertanya apakah Ricky berani menembak Yosua, pertanyaan Sambo itu dijawab ‘tidak’ oleh Ricky.

“Terdakwa Ferdy Sambo meminta kepada saksi Ricky Rizal Wibowo dengan berkata ‘kamu berani enggak tembak Dia (Yosua)?’, dijawab oleh saksi Ricky Rizal Wibowo ‘tidak berani pak, karena saya enggak kuat mentalnya pak’, kemudian terdakwa Ferdy Sambo mengatakan kepada saksi Ricky Rizal Wibowo ‘tidak apa-apa, tapi kalau dia (Yosua) melawan, kamu backup saya di Duren Tiga’,” jelas jaksa saat membacakan dakwaan di PN Jaksel, Senin (17/10/2022).

Putri Candrawathi Turut Terlibat

Kemudian Sambo meminta Richard menghadapnya. Saat bertemu, Sambo kembali mengatakan kalau Yosua melecehkan Putri di Magelang.

Masih dari keterangan JPU, saat Sambo bicara dengan Richard, Putri Candrawathi mendengar perkataan Sambo. Sehingga, kata jaksa, Putri turut terlibat.

“Terdakwa Ferdy Sambo bertanya kepada Saksi Richard Eliezer ‘berani kamu tembak Yosua?’, atas pertanyaan terdakwa, lalu saksi Richard Eliezer menyatakan kesediaannya ‘siap komandan’,” ungkap jaksa.

Mendengar kesediaan dan kesiapan Richard Eliezer untuk menembak Nopriansyah Yosua Hutabarat, lalu Ferdy Sambo langsung menyerahkan 1 kotak peluru 9 mm kepada Richard Eliezer dan disaksikan oleh Putri Candrawathi.

Singkat cerita, rencana penembakan Yosua pun dilakukan. Namun, sebelum itu Ferdy Sambo meminta Ricky Rizal untuk mengambil senjata Yosua, kemudian Ricky menyerahkan senjata Yosua ke Sambo. Richard Eliezer juga menyerahkan senjatanya ke Sambo.

Baca Juga:AKBP Doddy Prawiranegara Buka Suara Bantah Keterangan Irjen Teddy MinahasaTerlibat Kasus Narkoba Irjen Teddy Minahasa, Ayah AKBP Doddy Prawiranegara: Seperti Disambar Geledek

Pasca rencana Sambo tersusun, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf keluar rumah untuk pergi ke rumah dinas Sambo di Duren Tiga. Yosua pun mengikuti Putri pergi karena tugas Yosua yaitu mendampingi ke mana pun Putri pergi.

0 Komentar