Batasi Perburuan Badak, Jalur Pendakian di Ujung Kulon Ditutup

Tim RedaksiKamis, 26 Okt 2023 - 7:32 AM

JALUR pendakian di Semenanjung Ujung Kulon, Banten, resmi ditutup untuk umum mulai 1 November hingga pemberitahuan lebih lanjut dalam upaya memulihkan ekosistem sekaligus melindungi habitat badak jawa bercula satu yang termasuk dalam kategori kritis.

Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN). Spesies endemik ini juga masuk dalam Appendix I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) karena populasinya terancam punah.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ardi Andoni mengatakan, sejak tahun 2010 aktivitas badak jarang terlihat di jalur wisata karena diperkirakan bermigrasi ke kawasan yang lebih aman. Habitat badak Jawa hanya sebatas di semenanjung Ujung Kulon, ujarnya, Rabu (24/10).

Setelah penutupan, kawasan tersebut hanya dapat diakses oleh peneliti. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir aktivitas manusia di habitat alami badak bercula satu.

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan habitat terakhir badak bercula satu di dunia yang masih bertahan, luasnya mencapai 105.694,46 Ha.

Badak Jawa juga tergolong jenis satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Daftar jalur wisata yang ditutup di Taman Nasional Ujung Kulon:

A. Jalur pendakian sepanjang semenanjung Ujung Kulon dan Cilintang – Karang Ranjang – Kalejetan – Legon Pakis.

B. Ziarah ke Sanghyang Sirah hanya diperbolehkan melalui Bidur Sementara itu, kegiatan trekking dan wisata alam secara terbatas masih bisa dilakukan di sejumlah lokasi

Pulau Peucang (trekking dan wisata air).
Kepulauan Handeleum (wisata air).
Pulau Panaitan, meliputi : – Legon Butun – Legon Bajo – Jalur trekking Ciharasha. – Jalur Legon Butun – Karang Masjid – Karang Jajar – Legon Bajo – Jalur trekking Legon Butun. – Citambuyung – Jalur pendakian Gunung Raksa.

Gunung Honje, antara lain: