Barat Skeptis Rusia Serius Berdamai, NATO Terpecah Soal Bantuan Militer untuk Ukraina

Barat Skeptis Rusia Serius Berdamai, NATO Terpecah Soal Bantuan Militer untuk Ukraina
NATO terpecah soal bantuan militer untuk Ukraina. Foto/Ilustrasi
0 Komentar

SEJUMLAH negara NATO sangat tidak setuju terkait sejauh mana bantuan militer yang harus diberikan blok pimpinan Amerika Serikat (AS) itu kepada Ukraina dan prospek pembicaraan dengan Rusia . Begitu laporan Bloomberg pada awal pekan ini, mengutip banyak sumber dan dokumen.

Beberapa anggota dikatakan “bersikeras” untuk menghindari perang langsung dengan Rusia, dan bahkan memberi kesan Presiden Vladimir Putin mungkin menggunakan senjata pemusnah massal jika mereka mempersenjatai Ukraina terlalu berat.

Seorang pejabat Prancis dikutip mengatakan bahwa mengirim tank dan pesawat akan “menuangkan minyak ke api.” Sebuah dokumen dijelaskan oleh Bloomberg yang menyatakan bahwa beberapa negara Eropa Barat berpandangan bahwa pengiriman senjata ke Kiev harus dibatasi, karena kekhawatiran bahwa perang dapat meningkat di luar kendali.

Baca Juga:Presiden ke Yogyakarta Tinjau Fasilitas Wisata Candi BorobudurAkhir Kisruh KNPI Berujung Perdamaian

“Sebaliknya, para pemimpin Inggris, negara-negara Baltik, dan sebagian besar negara Eropa Timur meminta sekutu untuk mengirim lebih banyak persenjataan ke Ukraina, termasuk kemampuan anti-pesawat,” bunyi laporan itu seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (30/3/2022).

Negara-negara Barat telah memasok Ukraina dengan senjata, termasuk anti-tank portabel dan sistem pertahanan udara, granat tangan, dan senapan mesin, serta pelindung tubuh dan perlengkapan lainnya.

Meski begitu, mereka telah menolak permohonan Kiev yang berulang kali untuk menyediakannya jet tempur atau menerapkan zona larangan terbang, yang berarti menembak jatuh pesawat tempur Rusia yang terbang di atas Ukraina.

Subjek debat internal lainnya yang dilaporkan adalah dialog langsung dengan Moskow. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz telah melakukan beberapa panggilan telepon dengan Putin sejak dimulainya serangan Rusia di Ukraina pada 24 Februari.

“Beberapa anggota NATO percaya bahwa upaya untuk menengahi perdamaian ini kontraproduktif dan dapat dimainkan di tangan Putin,” tulis Bloomberg mengutip sebuah dokumen.

Inggris, Polandia, dan banyak negara Eropa Tengah dan Timur digambarkan “skeptis” bahwa Rusia serius mengejar perdamaian. Beberapa juga dikutip percaya bahwa kesepakatan tanpa penarikan penuh pasukan Rusia akan “dipakai Putin.”

Sementara itu, dua pejabat dikutip mengatakan bahwa Scholz telah memperingatkan anggota NATO lainnya agar tidak mengabaikan Undang-Undang Pendiri NATO-Rusia 1997. Berlin berpandangan bahwa saluran komunikasi antara NATO dan Rusia yang diuraikan dalam dokumen itu masih diperlukan suatu hari nanti, menurut laporan itu.

0 Komentar