Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Yogyakarta Bikin Jaringan Pipanisasi di Gunung Kidul, Terdampak Kekeringan

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) perwakilan Yogyakarta membuat jaringan pipanisasi untuk wilayah yang sering dil
Baitul Maal Hidayatullah (BMH) perwakilan Yogyakarta membuat jaringan pipanisasi untuk wilayah yang sering dilanda kekeringan di Gunungkidul. / ist
0 Komentar

BAITUL Maal Hidayatullah (BMH) perwakilan Yogyakarta membuat jaringan pipanisasi untuk wilayah yang sering dilanda kekeringan di Gunungkidul.

Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) ini membangun pipa instalasi air bersih di Padukuhan Sambi dan Mojing, Kalurahan Botodayakan, Kapanewon Rongkop.

Kepala Divisi Program BMH Yogyakarta, Syai’in Kodir menjelaskan bantuan pembangunan instalasi air bersih di dua padukuhan tersebut sebagai upaya nyata memberikan solusi jangka panjang bagi warga Gunungkidul yang kerap dilanda kekeringan.

Baca Juga:Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus MpoxKebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 Ludes

“Krisis air bersih masih menjadi permasalahan yang belum teratasi bagi sebagian masyarakat di Gunungkidul ketika musim kemarau tiba. Solusi cepat adalah dengan membeli air dengan mendatangkan mobil tangki. Tetapi itu hanya solusi sementara,” jelasnya, Senin (19/8/2024).

Melalui instalasi air bersih yang dibangun sejauh 800 meter itu, jelas Syai’in BMH Yogyakarta bertujuan membantu masyarakat Gunungkidul untuk menghentikan bencana kekeringan. Sebelumnya Laznas ini rutin melakukan droping air bersih.

Pembangunan pipa ini melengkapi upaya BMH Yogyakarta agar ada solusi permanen untuk mengatasi krisis air di Bumi Handayani. Alhamdulillah untuk jangka panjangnya saat ini BMH Yogyakarta membangun pipanisasi, semoga bisa mengatasi kekeringan,” ujar Syai’in.

Syai’in menerangkan upaya pembangunan pipa ini juga disambut baik oleh warga di Kapanewon Rongkop tersebut. “Warga sangat antusias dengan adanya program pipanisasi di kampung mereka. Termasuk juga dalam proses pembangunannya, masyarakat turut dilibatkan sehingga masyarakat menjadi merasa memiliki dengan program yang telah kami inisiasi,” paparnya.

Salah satu tokoh masyarakat Padukuhan Mojing, Musiyar membenarkan antusaisme warganya tersebut. “Kami merasa senang dengan adanya program pipanisasi yang telah dijalankan oleh BMH Yogyakarta,” tuturnya.

Pembangunan pipa, jelas Musiyar, sudah diharapkan warganya sejak lama karena itu adalah solusi jangka panjang masalah kekeringan di wilayah tersebut.

“Kalau musim kemarau tiba, dan penyimpanan air hujan sudah habis warga sudah harus siap-siap untuk membeli air menggunakan tangki. Alhamdulillah sekarang harapan itu sudah terjawab lewat bantuan dari BMH, semoga apa yang diusahakan ini menjadi pahala untuk tim BMH dan juga bagi para para muhsinin,” katanya. (*)

0 Komentar