Bagaimana Zionisme Menghasut Sapi Merah, Narasi Akhir Zaman?

Sapi Merah kelahiran Texas sedang merumput di Israel. (Foto: Temple Institute)
Sapi Merah kelahiran Texas sedang merumput di Israel. (Foto: Temple Institute)
0 Komentar

KISAH Sapi Merah melintasi ribuan tahun, merangkai keyakinan Islam, Kristen, dan Yudaisme menjadi jalinan kepercayaan, ritual, dan penafsiran kenabian yang rumit. Inti dari narasi ini adalah seekor sapi sederhana, yang diangkat ke status simbolis yang mendalam melalui teks-teks suci yang mendasari landasan spiritual dan budaya tradisi Ibrahim.

Mengurai untaian sejarah yang mengikat Sapi Merah dengan persimpangan Palestina, Gaza, dan Israel yang bergejolak—tempat ramalan-ramalan kuno bersinggungan dengan gejolak geopolitik kontemporer—membutuhkan pemeriksaan menyeluruh terhadap doktrin agama, temuan arkeologi, dan seluk-beluk konflik regional.

Haikal Sulaiman

Untuk memahami pentingnya Sapi Merah, kita perlu melihat teks-teks dasar wahyu agama. Yahudi adalah Bani Israel dalam Al-Quran. 

Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa

Bani Israil adalah keturunan dari Nabi Yakub. Ia merupakan putra Nabi Ishaq ‘alaihis salam. Sedangkan Ishaq adalah putra kedua Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Ibrahim dijuluki Bapak Para Nabi. Dengan demikian, Bani Israel adalah cucu Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Nabi Yakub juga dikenal sebagai Israel, merupakan salah satu keturunan yang saleh dari Nabi Ishak, dan ia meneruskan peran kenabian dari ayahnya.

Nama Israel diberikan kepadanya karena pada masa muda, Nabi Yakub sering melakukan perjalanan malam yang memberikan pengalaman spiritual. Julukan Israel berasal dari bahasa Ibrani, Yisra’el, yang memiliki arti ‘yang berjalan bersama Allah’ atau ‘yang berjuang dengan Allah’.

Oleh karena itu, nama Israel bagi Nabi Yakub memiliki makna sebagai penanda keberadaannya dalam hubungan yang erat dengan Allah dan pengalaman spiritual yang mendalam.

Nabi Yakub ‘alaihis salam mempunyai total 12 anak yang berasal dari istri keempat. Mereka adalah Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin.

Kemudian, Nabi Daud ‘alaihis salam memulai pembangunan kuil tersebut, umat Islam mengenalnya dengan nama Haikal, namun ia tidak mampu menyelesaikannya pada masa pemerintahannya. Kemudian selesai pada era Sulaiman, nabi yang menguasai Jin dan memahami bahasa burung, hewan, dan serangga. Itulah sebabnya umat Islam mengenalnya dengan sebutan Haikal Sulaiman.

0 Komentar