Bagaimana Singapura menggunakan teknologi untuk mengatasi kekurangan airnya

Bagaimana Singapura menggunakan teknologi untuk mengatasi kekurangan airnya
Perangkat filtrasi WateRoam dirancang sesederhana mungkin.
0 Komentar

Materi ini sedang dikembangkan lebih lanjut untuk penggunaan komersial oleh startup EcoWorth Technology yang berbasis di Singapura. CEO Andre Stoltz mengatakan perusahaannya akan memasuki pasar air limbah Singapura terlebih dahulu sebelum akhirnya mengembangkan bahan ini untuk digunakan dalam skala global.

“Kami yakin potensi dampaknya sangat besar,” kata Stoltz, seraya menambahkan bahwa produk tersebut memungkinkan perusahaan “mengubah produk limbah menjadi sesuatu yang bernilai.”

Perusahaan lainnya, WateRoam, telah membawa inovasi dari Singapura ke negara-negara lain di kawasan ini. Didirikan pada tahun 2014, WateRoam mengatakan telah mengembangkan perangkat filtrasi ringan dan portabel yang menurut mereka telah menyediakan air minum bersih bagi lebih dari 75.000 orang di Asia Tenggara.

Baca Juga:Kopi dalam bahaya, Starbucks sedang mencari solusinyaTaiwan menghadapi banjir disinformasi dari Tiongkok menjelang pemilu penting, Begini cara mereka melawan

CEO WateRoam David Pong mengatakan salah satu aspek paling inovatif dari produk ini adalah kesederhanaannya.

“Kami menggunakan pendekatan tanpa embel-embel karena kami memandang air sebagai masalah mendasar dan komoditas dasar… dan oleh karena itu, kami memerlukan teknologi dasar untuk memecahkan masalah ini,” kata Pong. “Kami ingin orang awam – bukan spesialis atau insinyur – dapat menggunakan produk ini dan secara intuitif mengetahui cara menggunakannya.”

Alat penyaringan air ini tidak lebih besar dari pompa sepeda, namun dapat menyediakan air bersih ke desa-desa berpenduduk 100 orang hingga dua tahun, menurut perusahaan.

“Kami sangat diberkati karena memiliki akses terhadap air minum bersih,” kata Pong. “Merupakan suatu keistimewaan bahwa kita dapat berkontribusi ke seluruh kawasan, dan mengadvokasi bahwa air bersih merupakan aspek penting bagi kehidupan di bumi.” (*)

0 Komentar