Badan Gizi Nasional Target Tahap Awal Program Makan Bergizi Gratis 15 Juta Penerima Anggaran Rp71 Triliun

FOTO: IST
FOTO: IST
0 Komentar

BADAN Gizi Nasional menargetkan pada tahap awal pelaksanaan program makan bergizi gratis akan dijalankan untuk 15 juta penerima. Program tersebut akan dijalankan mulai 2 Januari 2025 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun.

“Minimal 15 juta penerima. Kami punya data (penerima makan bergizi gratis) sendiri,” ucap Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (10/9/2024).

Dia mengatakan pihaknya masih melakukan penggodokan lebih lanjut terkait pelaksanaan teknis program makan bergizi gratis pada 2025. Saat ini pihaknya sedang fokus untuk menyelesaikan Struktural Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), rencana kerja (renja), rencana kerja dan anggaran (RKA), hingga rencana strategis (renstra).

Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra

“Nanti kalau sudah selesai, sudah masuk dalam UU APBN (2025) baru kita jelaskan ya. Sekarang baru menyelesaikan SOTK, sedang menunggu analisis dari Kemenpan-RB, mudah-mudahan selesai minggu ini,” imbuhnya.

Sebelumnya Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Kamrussamad mengatakan pemerintah akan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Dalam pelaksanaannya juga dibutuhkan peran masyarakat dalam pengawasan agar program makan bergizi gratis dapat berjalan optimal.

”Untuk pengawasan ini tentunya selain publik, kami juga minta BPKP turun di awal. Bersama-sama badan gizi nasional. Jadi mulai dari proses suplainya, pengadaannya, suplai bahan bakunya, sampai dengan pelaksanaannya. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) baru turun saat akhir setelah pelaksanaan program selesai,” jelasnya.

Kamrussamad memaparkan pada tahun pertama pelaksanaan ada 100 dapur percontohan yang berada di 313 komando distrik militer (Kodim). Untuk bahan pangan pemerintah akan melibatkan petani lokal.

Dalam hal ini akan ada koperasi yang bertugas sebagai aggregator petani-petani yang berada di lokasi pelaksanaan program makan bergizi gratis. Petani-petani yang terlibat akan diberikan skema pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

Program tersebut diyakini akan menggerakan perekonomian baik dari sisi pengembangan sumber daya manusia (SDM) hingga menggerakkan sektor riil dari keterlibatan UMKM yang ikut berpartisipasi.

“Siapa penyuplainya? Diharapkan adalah petani-petani, yang dihimpun oleh koperasi. Koperasi yang punya divisi ketahanan pangan karena sayurnya mesti segar. Kalau bisa dari Kabupaten Cianjur untuk suplai kitchen yang ada di Cianjur,” tutur dia. (*)

0 Komentar