Badan Geologi Kementerian ESDM Perluas Jarak di Sekitar Gunung Api Ike Lewotolok, Ini Penjelasannya

Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Selasa (14/5/2024) pukul 01.27 WITA. (ANTARA/HO-Badan Geologi
Visual Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Selasa (14/5/2024) pukul 01.27 WITA. (ANTARA/HO-Badan Geologi)
0 Komentar

BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperluas jarak atau radius rekomendasi aktivitas di sekitar Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

“Berdasarkan data pemantauan instrumental Gunung Ile Lewotolok terkini, aktivitas vulkanik masih tinggi sehingga direkomendasikan untuk dilakukan perubahan atau perluasan jarak rekomendasi terutama pada sektor barat,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Selasa.

Perluasan jarak rekomendasi yang dimaksud yakni masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan, serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral barat sejauh tiga km dari pusat aktivitas gunung.  

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

Selain itu masyarakat harus mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian barat puncak atau kawah gunung.

Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi tersebut setelah melakukan evaluasi dari hasil pengamatan visual.

Berdasarkan pengamatan visual, teramati aliran lava mengalir ke sektor barat sejak tanggal 11 Mei 2024 dengan jarak 400 meter dari bibir kawah. Aliran lava itu pun mengalami perluasan jarak pada tanggal 12 Mei 2024 sejauh 1.200 meter dari bibir kawah.

“Tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau Siaga,” ujar Muhammad Wafid.

Lebih lanjut ia mengatakan hingga saat ini erupsi eksplosif yang terjadi sering diikuti dengan lontaran lava (pijar) dengan jangkauan hingga mencapai jarak lebih kurang 500 meter dari pusat erupsi.

Aliran lava ke arah tenggara terjauh masih pada jarak lebih kurang 1,8 km serta 600 meter ke arah selatan dan tidak mengalami perubahan jarak hingga saat ini.

Badan Geologi masih merekomendasikan masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat aktivitas gunung.

Baca Juga:Benda Bercahaya Kehijauan Melintasi Langit Yogyakarta, Pertanda Apa?Indra Pratama Ungkap CCTV Tidak Ada yang Mati, Total 20 Aktif di TKP Bunuh Diri Brigadir RAT

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dari bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.

Selanjutnya Badan Geologi memberikan rekomendasi juga agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung.

0 Komentar