Asap Putih yang Diduga Chemtrail di Langit Jakarta, Daur Ulang Teori Konspirasi Lawas

Asap Putih yang Diduga Chemtrail di Langit Jakarta, Daur Ulang Teori Konspirasi Lawas
Gambar Tangkapan Layar Klaim tentang COVID-19 Varian Omicron Muncul Akibat Keracunan Chemtrail di Udara (sumber: Facebook).
0 Komentar

BELAKANGAN ini beredar di media sosial mengenai video penampakan asap yang berasal dari pesawat.

Kasus Omicron di Indonesia sedang menanjak, sehingga pemerintah mengetatkan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Oknum warga yang mengunggah foto contrail, jejak kondensasi pesawat itu, disertai narasi bahwa itu merupakan chemtrail. Hasil cek fakta, informasi bahwa Omicron disebar lewat pesawat melalui chemtrail, adalah salah. 

Narasi yang beredar di Facebook antara lain berbunyi:

Baca Juga:Piala AFF U-23 2022 Hari Ini: Thailand Lawan Singapura, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia U-23 dan Myanmar Usai Badai Covid-19?Prediksi dan Link Live Streaming Duel Inter Milan vs Liverpool

” WASPADA!! Akhir-akhir ini pesawat chemtrail sgt aktif di udara. Gejala keracunan chemtrail : Demam, badan linu, batuk, flu, diare, badan gatal-gatal, dll. Jika anda sampai keracunan jangan minum obat paracetamol. Sedia selalu norit, VCO, cuka apel, jeruk lemon, Himalayan salt, minum air Kelapa ijo. Jadi paham ya apa yg dimaksud Omicron itu bkn lah virus, tapi sebab akibat dr keracunan chemtrail yg di sebar di udara.”

Chemtrail merupakan teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat.

Dari sekadar konspirasi kacangan tentang Illuminati dan Freemason, hingga microchip dalam vaksin adalah nirkreatif karena sesungguhnya tambal sulam dari teori lama, dan jelas berbahaya bagi keselamatan bersama.

Teori ini berpusat pada “chemtrails”. Chemtrails adalah jejak yang ditinggalkan pesawat saat menyebarkan materi kimia. Jejaknya seperti asap memanjang di angkasa. Jejak ini berisi material kimia atau biologis yang disebarkan. Tujuannya bisa sekadar memicu hujan, memupuk tanaman, atau katau penganut teori konspirasi sebagai alat depopulasi.

Sebenarnya, teori konspirasi ini bukanlah barang baru. Malah termasuk teori lawas dan berulang kali naik ke permukaan. Awal teori ini muncul adalah saat era Perang Dunia II di mana ada teori yang bilang Nazi dan Sekutu menggunakan senjata kimia yang disemprotkan melalui pesawat.

Waktu berlalu, dan teori ini muncul tenggelam. Sampai pada akhirnya, ada yang mencoba mengaitkan teori ini dengan Covid-19. Salah satunya akun instagram @teluuur. Akun bernama tak jelas ini memang termasuk rajin mengabarkan berbagai teori konspirasi perihal pandemi ini.

0 Komentar