AS Mengumumkan Larangan Visa bagi Pemukim Israel yang Bertanggung Jawab atas Kekerasan di Tepi Barat

AS Mengumumkan Larangan Visa bagi Pemukim Israel yang Bertanggung Jawab atas Kekerasan di Tepi Barat
0 Komentar

AMERIKA Serikat mulai memberlakukan larangan visa pada Selasa, 5 Desember terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel, kata para pejabat Washington.

Larangan tersebut diumumkan setelah beberapa kali meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi.

Menteri Luar Negeri Anthony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “hari ini, Departemen Luar Negeri sedang menerapkan kebijakan pembatasan visa baru yang menargetkan individu-individu yang diyakini terlibat dalam merusak perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Tepi Barat, termasuk melalui melakukan tindakan kekerasan atau mengambil tindakan lain yang terlalu membatasi akses warga sipil terhadap layanan dan kebutuhan penting.”

Baca Juga:Indonesia Amankan 5 Tempat di Olimpiade Paris 2024; Menteri Berharap Lebih BanyakBawaslu Imbau Calon Calon Hindari Politik Uang Saat Kampanye Pemilu

Serangan pemukim meningkat selama beberapa bulan terakhir terhadap warga Palestina di Tepi Barat seiring dengan meluasnya pemukiman ilegal Yahudi di wilayah pendudukan, dan kembali terjadi pasca-Oktober. 7 serangan.

“Saya tegaskan kepada para pemimpin Israel bahwa kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan dan mereka yang melakukan kekerasan harus dimintai pertanggungjawaban,” tulis Presiden AS Joe Biden dalam sebuah opini di Washington Post pada 18 November.

Dia menambahkan bahwa AS siap mengambil langkah-langkahnya, termasuk mengeluarkan larangan visa terhadap ekstremis yang menyerang warga sipil di Tepi Barat.

Blinken juga menjelaskan kepada para pejabat Israel selama kunjungannya pekan lalu bahwa “mereka perlu berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan dalam konferensi pers setelah pengumuman tersebut.

Larangan pertama berdasarkan kebijakan baru ini akan diberlakukan pada hari Selasa dan penetapan lebih lanjut akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang, kata Miller. Para pemimpin Palestina juga harus berbuat lebih banyak untuk mengekang serangan Palestina terhadap warga Israel di Tepi Barat, tambahnya.

“Kami berharap tindakan ini pada akhirnya akan berdampak pada puluhan individu dan mungkin anggota keluarga mereka,” kata Miller. Dia menambahkan bahwa setiap orang Israel yang memiliki visa AS yang menjadi sasaran akan diberitahu bahwa visa mereka telah dicabut.

0 Komentar