Apakah Puasa Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Apakah Puasa Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui?
Ilustrasi
0 Komentar

PUASA merupakan perubahan yang kuat dalam pola makan seseorang. Oleh karena itu, dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi sebagian orang, terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Agar tetap sehat saat berpuasa, kami menyarankan agar mereka secara teratur berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keselamatan dan kesehatan mereka sendiri – serta bayi mereka. 

“Studi menunjukkan bahwa puasa selama kehamilan trimester kedua dapat mengurangi risiko terkena gula darah tinggi selama kehamilan (diabetes gestasional), serta mencegah penambahan berat badan berlebih. Studi lain menunjukkan bahwa puasa tidak memicu kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah,” kata dr. Muhammad Fadli, Sp.OG, spesialis kehamilan dan persalinan Bamed Clinic, dalam acara “Apakah Puasa Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?” media briefing yang digelar Kamis (31/03/2022). 

Namun, sebelum berpuasa, ibu hamil harus memastikan bahwa berat janin cukup sesuai dengan usia kehamilan, menghasilkan cairan ketuban yang cukup, serta waspada dan waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi, seperti rasa haus yang berlebihan, pusing, urin kuning gelap, atau peningkatan aktivitas janin. “Penting untuk dicatat bahwa puasa selama awal kehamilan mungkin berisiko bagi ibu hamil. Selama periode ini, tubuh membutuhkan banyak nutrisi penting untuk memastikan kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan janin. Sayangnya, pada trimester pertama juga ibu menderita mual yang mencegah mereka makan dengan benar, dan bahkan muntah saat mereka melakukannya. Hal ini menyebabkan risiko dehidrasi dan malnutrisi pada ibu, yang tentunya akan berdampak pada janin,” dr. kata Fadli. 

Baca Juga:Ternyata Ini Asal Muasal Ondel-Ondel BetawiBulan Sabit Saat Senja di Australia, Tamara Bleszynski Bertemu Islam, Begini Kisahnya

Agar ibu hamil dan janin tetap sehat dan bugar, ibu hamil harus minum air putih minimal 2,5 liter sehari, mengurangi konsumsi kafein, memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks, dan mengurangi intensitas aktivitas di luar ruangan. “Selama dokter menyatakan ibu dan kehamilannya sehat, puasa diperbolehkan dengan tetap memperhatikan kepuasan gizi ibu dan janin saat sahur dan berbuka puasa,” dr. kata Fadli. 

Puasa Tidak Ada Menghambat Produksi ASI

Pada acara yang sama, dokter spesialis anak dr. Melisa Lilisari, Sp.A, Mkes kembali menegaskan bahwa ibu menyusui tetap bisa berpuasa jika makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa memiliki nutrisi dan air yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi dan dehidrasi. “Untuk ibu menyusui yang bayinya di bawah enam bulan, konsultasikan keputusan Anda untuk berpuasa selama Ramadhan dengan dokter Anda. Pada usia tersebut, bayi mengonsumsi ASI secara eksklusif, tidak seperti bayi yang lebih besar yang dapat diberikan makanan tambahan ASI ( pelengkap air susu ibu – “MPASI”).”

0 Komentar